Angka ini membuat khawatir pemerintah yang menuding sebagai penyebab kemacetan, sehingga Gubernur Jakarta ketika itu mencoba untuk menguranginya.
Diproduksilah becak berbasis mesin yang dapat mengangkut lebih banyak orang dalam satu kendaraan.
Sebagian besar pengemudi becak kemudian mengganti becaknya dengan kendaraan yang lebih baru dan mengurangi jumlah becak yang banyak.
Angka tersebut menjadi salah satu alasan mengapa Jakarta selalu mengalami kemacetan hingga saat ini.
Kini, becak lebih banyak ditemukan di tempat-tempat strategis di mana turis datang dan pergi, seperti stasiun kereta api, pasar, dan lokasi pariwisata di Indonesia.
Jenis becak di setiap provinsi di Indonesia berbeda-beda.
Di Jawa, sebagian besar memiliki desain yang sama, yaitu kursi penumpang di depan dengan penutup di atasnya dan kursi pengemudi di belakang mendorong becak dengan kekuatan mereka.
Becak Siantar di Sumatera menggunakan mesin dan bahan bakar untuk menjalankannya.
Becak Dayung Medan, tidak seperti versi Jawa, kursi pengemudi di depan menarik penumpang di belakang menggunakan kekuatan mereka.
Baca Juga: Kisah Tukang Becak yang Membangun Rumah Sakit Setelah Mengalami Kisah Memilukan Ini
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR