"Memang ada riwayat sakit darah tinggi sama stroke," pungkasnya.
Namun, video sudah terlanjur menyebar sampai-sampai pihak RS dituduh menjual organ tubuh M.
Hal itu langsung dibantah oleh Plt Direktur RSUD Moh Saleh, Abraar Kuddah.
"Misalkan memang benar ada pengambilan organ terhadap pasien, tentunya pihak keluarga sudah protes sejak awal," jelas Abraar di RSUD Moh Saleh, Jumat (6/11/2020) malam dikutip dari Kompas.com.
"Bahkan untuk petinya kami rakit ketika ada jenazah kasus Covid-19. Jadi ukuran pas sesuai dengan tubuh jenazah, penempatan posisi jenazah pun tetap kami perhatikan. Jika dia muslim kami posisikan miring, dan apabila dia non-muslim kami posisikan terlentang," ujar Abraar.
Selain karena pendarahan akibat stroke, pendarahan dari jenazah juga bisa karena proses lebam mayat.
Lebam mayat menyebabkan darah turun dari gravitasi yang paling tinggi.
Jika posisinya tidak berubah dalam waktu 6-8 jam, akan muncul warna kebiru-biruan di punggung jenazah.
Namun karena posisi M miring maka pendarahannya turun, melewati lubang-lubang dari mata, hidung, telinga, dan mulut yang bisa dilewati darah.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR