Irwanto menyatakan, ternyata M didiagnosa penyakit stroke sampai mengalami pendarahan sebelum terkonfirmasi positif Covid-19.
Tekanan darah M tinggi menyebabkan pembuluh darahnya pecah, jelas Irwanto, hal yang menyebabkan pendarahan terjadi lewat mata, hidung, dan telinga.
Nakes RSUD dr Moh Saleh mengebumikan jenazah sesuai protokol Covid-19, tapi ternyata di peti jenazah tidak ada kayu untuk menahan posisi jenazah.
Akibatnya ketika jenazah M diantar dari RSUD Moh Saleh menuju rumah duka pada 5/11/2020, jenazah sampai mencapai posisi tengkurap, menyebabkan darah mengalir.
Irwanto menjelaskan ia paham mengapa keluarga histeris saat menerima jenazah lebih-lebih mendapati kondisi jenazah yang demikian.
“Sekali lagi saya tegaskan, pendarahan itu karena stroke. Kita klarifikasi, matanya yang disebut dicongkel, itu tidak benar. Keluarga menyasksikan sendiri, matanya ada,” kata Ugas saat ditemui di Mapolres Probolinggo, Jumat (6/11/2020).
Setelah diusut polisi, ada 7 orang penyebar video hoax tersebut.
Mereka diamankan beberapa hari setelah pemakaman M.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR