8. Tidak semua pengungsi dari Timor-Leste meninggalkan negaranya atas kemauan mereka sendiri.
Ribuan orang diusir secara paksa dari negara itu oleh pemerintah dan pasukan pro-Indonesia dan didorong ke Timor Barat, yang dikendalikan oleh Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk meredam gerakan kemerdekaan di Timor-Leste.
Banyak dari pengungsi ini juga dipulangkan oleh PBB, tetapi sekitar 100.000 memilih untuk tetap tinggal di provinsi Indonesia Nusa Tenggara Timur setelah kemerdekaan penuh Timor pada tahun 2002.
9. Para pengungsi dari Timor-Leste di Indonesia menerima sedikit atau tidak sama sekali bantuan dari pemerintah Indonesia, tetapi kelompok-kelompok swasta, badan-badan internasional dan organisasi keagamaan memberikan bantuan.
Misalnya, Suster Sesilia Ketut, seorang biarawati Indonesia, menyumbangkan uang kepada para pengungsi untuk membantu mereka memulai usaha menenun dan mencari nafkah selama di Indonesia.
Suster Sesilia memulai Forum Perempuan dan Anak pada tahun 2000 untuk membantu lebih dari 300 janda yang tinggal di Indonesia yang kehilangan suami mereka dalam perjuangan untuk kemerdekaan Timor.
Dia memberikan pelatihan bisnis, membantu para janda dengan anak-anak mereka dan bahkan secara pribadi membantu memulangkan lebih dari 400 pengungsi dari Timor-Leste.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR