Intisari-Online.com – Perlindungan anak di Timor Leste jadi masalah serius, kerap diselesaikan secara tradisional dengan kompensasi barang-barang seperti ini.
“Saya sekarang mengerti bahwa kekerasan terhadap anak harus selalu diselesaikan melalui jalur hukum,” kata Bapak Dosantos dari Timor-Leste.
Di komunitasnya, keadilan tradisional digunakan sebagai reaksi terhadap pelecehan anak.
Dengan tingkat keuburan sekitar lima kelahiran per wanita di Timor Leste, kita bisa mengatakan bahwa memiliki keluarga besar sangat dihargai di negara ini.
Sekitar 35 persen dari populasi berusia di bawah 15 tahun.
Namun, kekerasan terhadap anak, terutama anak perempuan, tetap menjadi masalah serius.
Sensus terbaru menunjukkan bahwa 28 persen anak perempuan di bawah 17 tahun mengalami kekerasan fisik atau seksual sejak usia 15 tahun.
Sebuah desa kecil sekitar 60 kilometer dari ibu kota, Dili, kasus kekerasan terhadap anak sangat marak.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR