Menandai Berakhirnya Perang Dunia II Sekaligus Lahirnya Perang Dingin, Inilah Isi Perjanjian Postdam yang Disepakati Negara-negara Pemanang Perang

Khaerunisa

Editor

'Big Three' berkumpul untuk memutuskan bagaimana mengelola Jerman . Tapi pertemuan yang menghasilkan isi Perjanjian Postdamini justru berakhir buruk
'Big Three' berkumpul untuk memutuskan bagaimana mengelola Jerman . Tapi pertemuan yang menghasilkan isi Perjanjian Postdamini justru berakhir buruk

Intisari-Online.com - Disepakatinya isi Perjanjian Postdam oleh negara-negara pemenang menandai berakhirnya Perang Dunia II.

Konferensi Postdam dilakukan ketika Jerman telah menyerah kepada sekutu.

Sementara itu, tak lama setelah pertemuan di Postdam, giliran Jepang menyerah dengan bom atom AS telah dijatuhkan di negara itu.

Berkumpul tokoh-tokoh dari negara pemenang dalam konferensi tersebut untuk memutuskan bagaimana mengelola Jerman Nazi yang dikalahkan.

Baca Juga: Berkuasa di Indonesia setelah Isi Perjanjian Tuntang Ditandatangani Inggris dan Belanda, Ini Faktor Kegagalan Sistem Sewa Tanah Stamford Raffles di Nusantara

Konferensi Postdam dimulai sejak 17 Juli hingga 2 Agustus 1945, sembilan minggu setelah Jerman setuju untuk menyerah tanpa syarat pada tanggal 8 Mei.

Ini juga merupakan konferensi terakhir yang dihadiri oleh negara "Big Three", yakni Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Inggris, semasa Perang Dunia II.

Potsdam jadi tempat ketiga pertemuan ketiga negara setelah sebelumnya pernah terjadi di Teheran, Iran, tahun 1943 dan di Yalta, Uni Soviet, pada Februari 1945.

Hadir pemimpin negara "Big Three", antara lain pemimpin Uni Soviet Joseph Stalin, Perdana Menteri Inggris Winston Churchill dan Clement Attlee, serta Presiden AS Harry S. Truman.

Baca Juga: Sampai Picu Perusakan 7 Gereja, Temuan 1.000 Kuburan Anak Dianggap Jadi Bukti Praktik Kejam Terhadap Pribumi Kanada, Disiksa Hanya Gara-gara Gunakan Bahasa Ibu

Inggris diwakili oleh dua perdana menteri yang berbeda karena di tengah konferensi berlangsung, Churchill kalah dalam pemilu dan posisinya digantikan oleh Attlee.

Konferensi ini pada akhirnya gagal menyelesaikan sejumlah masalah penting yang dibahas.

Tapi, justru dinilai menjadi pemicu perang dingin tak lama setelah Perang Dunia II usai.

Berdasarkan catatan History.com, Soviet menginginkan Jerman untuk tetap bersatu, tetapi mereka juga meminta Jerman untuk benar-benar dilucuti.

Baca Juga: Beruntung Sekali Pemilik Weton Ini, Ramalan Jawa Menyebut Pemilik Salah Satu dari 7 Weton Ini Diramalkan Adalah Orang Sukses dan Serba Kecukupan di Masa Depan

Di sisi lain, pihak AS menaruh kecurigaan pada sikap Uni Soviet di Eropa.

Terlebih, saat itu Uni Soviet sudah menempatkan sejumlah besar tentaranya di Eropa.

Bagi AS, permintaan Uni Soviet untuk melucuti Jerman hanyalah alasan agar mereka bisa lebih leluasa dalam mendominasi Eropa.

Pada akhirnya ketiga negara sepakat untuk membagi Jerman untuk masing-masing negara sampai batas waktu yang ditentukan.

Baca Juga: 1 Juli Kemarin Jadi Hari Jadi OPM, Tapi Justru Begini Tanggapan Beberapa Organisasi Masyarakat, 'Ini Hut Bhayangkara Polri'

Berikut ini isi perjanjian Postdam yang disepakati negara 'Big Three':

  • Pembagian negara Jerman menjadi dua, yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur. Jerman Barat di bawah kekuasaan Inggris, Perancis dan Amerika Serikat, sedangkan Jerman Timur berada di bawah kekuasaan Uni Sovyet.
  • Pembatasan kekuatan militer Jerman
  • Pengadilan penjahat perang
  • Perbaikan kontrol Sekutu atas Rumania, Bulgaria dan Hungaria
  • Jerman harus mengganti kerugian akibat Perang Dunia II
  • Polandia mendapatkan wilayah Danzig dan Niesse
Baca Juga: Khawatir Akan Ada Penimbunan Tabung Oksigen Karena Lonjakan Kasus Covid-19, Polda Metro Jaya Sudah Awasi Ketat Distribusi Tabung Oksigen di Pasaran, Ini Tindakan Mereka

Konferensi Potsdam berakhir pada 2 Agustus 1945 dengan suasana yang cukup buruk.

Sejak saat itu, Truman merasa harus menyiapkan kebijakan yang lebih keras untuk menghadapi Soviet.

Di lain pihak, Stalin juga memiliki keyakinan yang kuat bahwa setelah Perang Dunia II berakhir, AS dan Inggris akan bekerja sama untuk melawan Soviet.

Setelah konferensi ini, Perang Dunia II memang berakhir, tetapi perang dingin antara AS dan Uni Soviet justru baru dimulai.

Baca Juga: Kisah Abdol Hussein Sardari, Diplomat Iran, yang Selamatkan Banyak Nyawa Yahudi Saat Perang Dunia II, Sayang Usahanya Tidak Diakui oleh Pemerintah Bahkan Ini yang Diterimanya

(*)

Artikel Terkait