Rencana Rahasia Israel untuk Memenangkan Perang Masa Depan Terkuak, Negara Yahudi Ini 'Tidak Level' Lakukan Perang Parit Layaknya Tahun 1914

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Israel Bekerja Keras untuk Memenangkan Perang dengan Teknologi Terbaru
Israel Bekerja Keras untuk Memenangkan Perang dengan Teknologi Terbaru

Intisari-Online.com - Wawasan kunci tentang perang masa depan dan bagaimana Israel menyiapkan pasukannya terkuak.

Dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan ketegangan di Timur Tengah, antara AS dan Iran, dan juga antara Israel dan Iran.

Ketegangan ini melibatkan teknologi terbaru karena Iran telah berlatih dengan drone dan rudal balistik baru serta Israel telah menguji sistem pertahanan udara berlapis-lapisnya.

Laporan di Suriah mengatakan Israel telah melakukan serangan udara pada Januari 2021.

Baca Juga: 11 Hari Konflik, Israel Ternyata Targetkan 'Tempat Rahasia' Hamas di Sepanjang Jalur Gaza Ini yang Dibangun selama 10 Tahun

Israel memandang rencana multi-tahunnya saat ini sebagai penggabungan teknologi terbaik di medan perang.

Hizbullah diperkirakan akan berusaha menghujani Israel dengan ribuan rudal setiap hari.

Sejak itu Israel, dengan dukungan AS, telah mengembangkan banyak sistem pertahanan udara, seperti David's Sling, Arrow, dan Iron Dome.

Pertempuranera sekarang bukan hanya tentang menaklukkan desa musuh tetapi juga menyisir berbagai unit dan teknologi.

Baca Juga: Usai Gempur Jalur Gaza, Kini Terjadi Gejolak Politik di Israel ketika Posisi Benjamin Netanyahu Terancam Kelompok Ini

Seth J. Frantzman, jurnalis dan direktur eksekutif Pusat Pelaporan dan Analisis Timur Tengah menulis pada National Interest bahwa para ahli Israel berbicara mengenai konsep terbarunya bersama rekan-rekan barat mereka.

Ini berarti dunia akan melihat Optimasi Kinerja Manusia atau HPO dan penggunaan neuroplastisitas untuk memahami bagaimana fungsi otak dapat memengaruhi kinerja tentara.

Mereka menerapkan teknologi terbaru agar sesuai dengan keterampilan yang dimiliki prajurit muda.

Otak berfungsi secara berbeda di masa lalu karena orang memiliki pengalaman yang berbeda dari orang yang direkrut pada tahun 1920, misalnya.

Baca Juga: Budaya Israel yang Menarik dan Unik, Terbuka, Ramah dan Penyayang, Kasar Karena Bahasa Ibrani, Tetapi Orang Israel Bisa Tersinggung Karena Hal Sepele Ini

Setelah memahami otak para rekrutan, Israel ingin memberikan konsep perang yang tepat kepada prajurit modern.

Salah satu aspek yang dihadapi Israel adalah waktu.

Ini bukan tahun 1914 dan Israel tidak bisa menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam perang parit melawan musuh.

Sebaliknya, konsepnya yakni untuk memahami bahwa Israel ingin mendapatkan hasil secepat mungkin dengan menggunakan teknologi terbaik.

Baca Juga: Takut Kena Amukan Amerika, Ternyata Israel Sembunyi-sembunyi saat Berhubungan dengan China, Bahkan Berani Seludupkan Senjata Militer ke Negeri Panda!

Ini melibatkan banyak simulator untuk brigade dan lebih banyak penggunaan komputer untuk mengintegrasikan apa yang disebut "tulang punggung digital" untuk unit.

Bagaimana Israel Akan Melawan

Konsep yang didorong Israel disebut pertempuran “multi-dimensi”.

Tentara akan dibekali lebih banyak teknologi dan dukungan tembakan di ujung jari mereka.

Baca Juga: Walau Dibenci Seisi Bumi, Nyatanya Israel Justru Jadi Harapan Utama Umat Manusia di Dunia, Karena Tahu Cara Menjinakkan Covid-19, Hal Ini Jadi Buktinya

Unit multi-dimensi dan konsep komando akan diterapkan untuk membuat tentara Israel menang dalam pertempuran.

Selain itu, mereka juga dapat melakukannya dengan cepat, dengan mempertimbangkan faktor waktu yang disebutkan di atas.

Mengatasi musuh yang menggunakan teror, berarti Israel perlu cara yang lebih baik untuk mengekspos musuh.

Mereka bisa menggunakan drone atau kecerdasan buatan yang diterapkan pada pengawasan area luas.

Baca Juga: 'Saya Sudah Bunuh Banyak Orang Arab, Cara Hadapi Palestina Memang dengan Memukulinya', Inilah Naftali Bennet Calon PM Israel yang Bisa Bikin Rakyat Palestina Makin Menderita

Prajurit juga dilatih untuk menggunakan teknologi ini.

Seorang prajurit infanteri berarti juga akan punya akses lebih banyak ke aset udara.

Mereka dapat mengetahui keberadaan musuhnya hanya dengan dengan satu klik jari mereka.

Perang dalam Perang

Perang dalam perang berarti menggabungkan pengetahuan bahwa ada waktu yang terbatas dan menemukan musuh lebih cepat.

Perang asimetris ini bukanlah hal baru bagi militer barat.

Tentara AS di Vietnam memiliki akses ke senjata besar.

Baca Juga: Saat Israel Dikecam Dunia, Ada Negara Asia yang Justru Beli Senjata Israel Senilai Rp2,8 Triliun, Seolah Tak Peduli dengan Nasib Palestina

Tetapi Israel tidak dapat menggunakan jenis taktik yang digunakan AS di Vietnam, ia harus menggunakan amunisi presisi dan menghadapi semacam tantangan asimetris yang berlipat ganda di medan perang.

Menerapkan jenis aplikasi teknologi yang ingin Israel gunakan di medan perang akan mengambil banyak bentuk, kata para pejabat IDF.

Itu berarti lebih banyak drone dan kecerdasan buatan.

Lebih banyak teknologi juga ada di tangan prajurit biasa, bukan hanya perwira.

Musuh juga memiliki teknologi yang lebih baik, seperti drone dan smartphone mereka sendiri, jadi Israel harus menghadapi ini.

Sementara beberapa terminologi yang digunakan Israel bersifat umum dan konseptual, hasilnya adalah metode baru mempersiapkan tentara untuk dapat memanfaatkan teknologi baru saat mereka tiba.

Baca Juga: Tak Mau Lagi Dipermalukan Palestina, Israel Langsung Merengek Hal Ini pada Amerika, Minta Kucuran Dana dengan Nilai Fantastis untuk Membeli Hal Ini

Militer terkadang lambat memperkenalkan drone baru atau menggunakan komputer tablet atau laser karena pengadaannya lambat.

Selain itu, radio tentara harus kuat, kokoh, dan terenkripsi.

Israel menunjukkan bahwa doktrinnya telah melompat dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka percaya rencana ini secara fundamental akan mengubah individu prajurit dan bagaimana mereka berperang di tahun-tahun mendatang.

(*)

Artikel Terkait