Find Us On Social Media :

Usai Gempur Jalur Gaza, Kini Terjadi Gejolak Politik di Israel ketika Posisi Benjamin Netanyahu Terancam Kelompok Ini

By Khaerunisa, Jumat, 4 Juni 2021 | 15:55 WIB

PM Israel Benjamin Netanyahu

Intisari-Online.com - Pertempuran dengan Hamas yang menguasai Jalur Gaza berakhir dengan genjatan senjata pada 21 Mei lalu.

Serangan Israel ke Jalur Gaza pun berhenti setelah 11 hari memporak-porandakan tempat tinggal warga Palestina tersebut.

Dilaporkan setelah pertempuran dengan Hamas berakhir, Israel meminta tambahan bantuan sebesar $ 1 miliar untuk mengisi kembali sistem pertahanan roketnya.

Mengutip middleeasteye.net (1/6/2021), hal itu diumumkan Senator AS Lindsey Graham pada hari Selasa.

Baca Juga: Budaya Israel yang Menarik dan Unik, Terbuka, Ramah dan Penyayang, Kasar Karena Bahasa Ibrani, Tetapi Orang Israel Bisa Tersinggung Karena Hal Sepele Ini

Graham berjanji untuk memimpin upaya mengamankan bantuan tambahan di Kongres setelah Pentagon secara resmi menerima permintaan tersebut dalam beberapa hari mendatang.

Dilaporkan, senator tersebut bertemu dengan pejabat tinggi Israel minggu ini, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang kantornya memuji anggota parlemen dari Partai Republik itu sebagai "teman dan sekutu yang luar biasa".

Meski serangannya begitu menghancurkan Jalur Gaza, namun Israel sendiri mengalami kerugian, termasuk sebanyak 12 orang tewas akibat serangan roket Hamas yang menembus sistem pertahanan udaranya.

Sibuk berbenah setelah 11 hari pertempuran dengan Hamas, ternyata kini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga harus menghadapi 'perang' lainnya.