Intisari-Online.com - Serangan Israel terhadap warga sipil Palestina diGaza yang menewaskan ratusan warga Palestinabeberapa waktu lalu mendapat kecaman dari sejumlah negara di dunia.
Meski kini pertempuran antara Hamas dan Israel di jalur Gaza sepakat gencatan senjata, namun pertempuran selanjutnya tetap dikhawatirkan.
Pasalnya, hingga kini Israel masih mengusik warga Palestina, mengusir mereka dari rumah untuk membuat pemukiman Israel dan menangkapi orang-orang Palestina.
Namun, di tengah itu semua, ada satu negara Asia yang justru membeli senjata dari Israel.
Israel Aerospace Industries (IAI) telah menandatangani kontrak dengan negara Asia yang dirahasiakan untuk menyediakan layanan dukungan kendaraan udara tak berawak (UAS) Heron.
Menurut airforce-technology.com, Rabu (2/6/2021), kontrak layanan UAS tersebut bernilai $200 juta (sekitar Rp2,8 triliun).
Kesepakatan itu untuk penjualan drone Heron IAI, termasuk versi MK II yang lebih canggih.
Ini adalah transaksi UAS besar keempat yang diumumkan oleh IAI tahun ini.
Heron adalah sistem UAV jarak jauh dengan ketinggian menengah yang dirancang untuk melakukan operasi pengintaian dan pengawasan strategis.
Heron dirancang dan diproduksi oleh IAI di divisi Malat, Israel, dalam kemitraan dengan perusahaan Kanada MacDonald, Dettwiler and Associates (MDA).
Sistem canggih ini mampu lepas landas dan mendarat secara otomatis, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Keluarga Heron memimpin jajaran UAV perusahaan.
Model Heron yang berbeda saat ini dalam pelayanan dengan 20 pelanggan di seluruh dunia.
Presiden dan CEO IAI Boaz Levy mengatakan: “Kesepakatan ini merupakan bukti kepuasan pelanggan kami dengan Heron UAV, termasuk kinerja operasional dan teknisnya.
“Pelanggan kami berulang kali memilih Heron untuk berbagai misi pengumpulan intelijen di berbagai medan dan cuaca.”
Heron adalah drone jarak jauh dengan ketinggian menengah yang dapat melakukan misi termasuk pengumpulan intelijen, pengawasan, akuisisi target, dan pengintaian, menurut IAI.
Melansir Middle East Monitor, Rabu (2/6/2021) Heron juga digunakan secara luas selama putaran terakhir serangan udara di Jalur Gaza bulan lalu, kata pernyataan itu.
Setidaknya 255 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak - anak dan 39 wanita, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam 11 hari serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Menurut harian bisnis Globes, perjanjian kemarin adalah kesepakatan UAV keempat yang ditandatangani IAI milik negara tahun ini.
Awal tahun ini, IAI memenangkan tender oleh European Border and Coast Guard Agency, yang dikenal sebagai Frontex, dan juga menandatangani dua kesepakatan Heron UAV lainnya di Asia. Tiga kesepakatan sebelumnya bernilai sekitar $140 juta, menurut Globes.
IAI adalah kontraktor utama untuk proyek tersebut dan muatan satelit dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Elbit Systems .
Perusahaan juga menjual senjata kepada militer Israel yang digunakan dalam serangan terhadap warga Palestina.