Intisari-Online.com -Hamas berdiri pada 1987 pada permulaan intifada Palestina pertama melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Itulah sebabnya mengapa Hamas menyerang Israel.
Dalam piagam pendiriannya Hamas berkomitmen untuk menghancurkan Israel.
Komitmen itu diwujudkan melalui divisi militernya—Brigade Izzedine al-Qassam.
Akan tetapi, tujuan Hamas bukan semata-semata itu.
Kelompok tersebut juga melaksanakan program kesejahteraan sosial bagi rakyat Palestina.
Bahkan, sejak 2005, ketika Israel menarik pasukan dan pemukimnya dari Gaza, Hamas terlibat dalam proses politik Palestina.
Tak heran jika Israel begitu memusuhi Hamas, sehingga Israel terus memburu kelompok Hamas.
Tentara Israel pada Rabu (2/6/2021) mengatakan, telah menangkap pemimpin Hamas di Tepi Barat.
Ia dituduh mendirikan pangkalan bagi kelompok Hamas di wilayah yang diduduki Israel tersebut.
Sheikh Jamal Al Tawil, nama pemimpin Hamas tersebut, ditangkap pasukan khusus Israel di Ramallah pada Selasa malam (1/6/2021).
Tawil dikatakan memiliki peran aktif dalam mengorganisir kerusuhan, dan pendirian kembali markas Hamas di Ramallah.
Juru bicara Hamas Hazem Qassem di Gaza membenarkan penangkapan itu.
"Penangkapan pemimpin Jamal Al Tawil oleh pasukan pendudukan tidak akan memadamkan suara perlawanan di Tepi Barat," katanya dikutip dari AFP.
Pemimpin Hamas ditangkap Israel setelah gencatan senjata sejak 21 Mei yang ditengahi Mesir, untuk menghentikan perang 11 hari antara Israel dengan Hamas.
Pada Rabu juga Iyaz Al Bozom juru bicara Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan, dua prajurit mereka tewas saat membongkar persenjataan Israel di daerah kantong tersebut.
Israel telah menangkap puluhan anggota Hamas di Tepi Barat dalam beberapa pekan terakhir.
Mereka yang ditangkap termasuk yang merencanakan pencalonan diri dalam pemilu Palestina akhir Mei, tetapi ditunda oleh Presiden Mahmud Abbas.