Advertorial
Intisari-Online.com - Kondisi bangunan-bangunan di perbatasan Indonesia-Timor Leste di masa lalu, sempat membuat WNI di perbatasan merasa malu.
Bagaimana tidak, bahkan jika dibandingkan dengan bangunan Timor Leste yang dikenal sebagai negara termiskin, milik Indonesia masih lebih buruk.
Hal itu seperti yang pernah diungkapkan seorang warga perbatasan Indonesia Timor-Leste, Febianus, kepada Kompas.com.
Mengutip Kompas.com (14/9/2019), Febianus merupakan pria berusia 30-an yang bekerja di sekitar area Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timor, mengatakan, "[kalau dulu] Kondisi rumah kami lebih buruk dari rumah milik warga Timor Leste yang ada di perbatasan."
Baca Juga: Inilah Makna Lambang Negara Timor Leste, Kedepankan Nilai Dasar Politik dan Etika
Namun, setelah mendapatkan bantuan rumah bersama puluhan warga lainnya, kondisi rumah mereka jadi lebih baik.
Bukan hanya tempat tinggal, mereka pun sempat merasa malu dengan bangunan-bangunan pemerintah di perbatasan.
Kini,sejumlah bangunan milik pemerintah yang berdiri kokoh dan megah, termasuk beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di perbatasan Indonesia-Timor Leste.
Pos lintas batas negara tersebut juga menjadi daya tarik tersendiri dengan keberadaan patung Soekarno.
Pemerintah mengungkapkan rencana membangun Patung Soekarno di sejumlah tempat di Indonesia pada 2018 lalu.
Saat itu, disebut patung Presiden Pertama RI Soekarno bakal dibangun sejumlah tempat yang pernah dikunjungi Sang Proklamator.
Seperti yang Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat meresmikan Patung Soekarno di Rumah Pengasingan Soekarno di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/6/2018).
Menurut Kumolo, patung itu dibangun agar generasi muda bisa tahu bahwa zaman dulu Presiden Soekarno berangkat dari Batavia Jakarta ke sejumlah tempat di Indonesia hingga ke perbatasan NKRI, selama berbulan bulan hanya dengan menumpang kapal laut.
Baca Juga: Tembok Ratapan Jadi Tempat Tersuci Orang Yahudi, Hampir 20 Polisi dan Tentara Israel Menjaganya
Rupanya, beberapa kabupaten di Nusa Tenggara Timor termasuk lokasi yang dibangun patung Presiden Soekarno tersebut.
Kini, Patung Presiden Soekarno telah dibangun di PLBN Motaain di Kabupaten Belu, PLBN Motamasin d Kabupaten Malaka, dan PLBN Wini di Kabupaten Timor tengah Utara.
Patung presiden Pertama Indonesia ini dipasang di PLBN Motaain pada Desember 2019.
Sementara di PLBN Motamasin dna PLBN Wini pemasangannya dilakukan pada tahun 2020.
Patung Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno di pos lintas batas negara Indonesia-Timor Leste menjadi daya tarik tersendiri.
Warga di sekitar PLBN menjadikan situs baru tersebut sebagai objek berswafoto.
Mengutip Kompas.com, Kepala Proyek PT Nindya Karya (Persero) untuk Pembangunan PLBN Motamasin Dony Prastya Kesuma mengatakan, material patung tersebut terbuat dari perunggu dan dibuat di Yogyakarta.
"Patung ini dibuat di Kota Yogyakarta dan tiba di PLBN Motaain, Sabtu (21/12/2019) lalu," ujar Dony kepada Kompas.com, Senin (23/12/2019).
Baca Juga: Gerakan Intifada: Perlawanan Rakyat Palestina terhadap Israel yang Renggut Ribuan Nyawa
Patung Soekarno tingginya 6 meter, namun menjadi lebih tinggi dengan pembangunan pondasinya.
Seperti yang dijelaskan Dony, bahwa di sekitar area patung Soekarno dibangun taman kecil yang dilengkapi tangga dan umpakan untuk patung.
Patung Soekarno tersebut terdiri dari dua struktur. Pertama struktur bawah, berupa pondasi dengan menggunakan bor pile (pondasi tabung). Kedua umpakan segitiga dan patungnya.
Tambahan tersebut membuat total keseluruhan tinggi patung mencapai 10 meter.
Baca Juga: Posisi Janin Sebelah Kiri Laki atau Perempuan? Simak Fakta Berikut Ini
Di perbatasan Motamasin dan Timor Leste, letak patung ini berada di bagian utara PLBN.
Seperti patung di lokasi lainnya, bentuk patung Soekarno di PLBN Motamasin mengenakan peci khas presiden pertama RI ini.
Kemudian tangan kiri menggengam tongkat, sedangkan tangan kanan sedang menunjuk ke zona inti bangunan PLBN Motamasin.
Menurut Dony, keberadaan patung Soekarno dan juga sebelumnya telah dibangun patung Burung Garuda, menunjukkan karakter Indonesia sebagai bangsa yang besar.
Selain patung Soekarno, fasilitas pendukung lainnya juga menjadikan pos perbatasan Indonesia-Timor Leste ini punya daya tarik bagi pengunjung, terutama bagi warga lokal dan sekitarnya. Fasilitas pendukung ini misalnya lapangan futsal.
Kini, WNI di perbatasan Indonesaia-Timor Leste bisa merasa bangga dengan 'penampilan' Indonesia di perbatasan.
Timor Leste merupakan salah satu negara yang berbatasan langsung di darat dengan Indonesia.
Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka, ini merupakan wilayah Indonesia yang berbatasan dengan daratan utama Timor Leste.
Baca Juga: Budaya Negara Timor Leste dari Olahraga hingga Wawata Topu yang Terkenal
Sementara wilayah Indonesia yang berbatasan dengan daerah kantong Timor Leste, Oecussi-Ambeno, adalah Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Kupang.
Beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) milik Indonesia telah dibangun menjadi lebih megah, termasuk PLBN di perbatasan Indonesia Timor Leste.
Di antaranya PLBN Motaain di Kabupaten Belu, PLBN Motamasin di Kabupaten Malaka, dan PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Sementara itu, ada 2 PLBN yang mulai dibangun pada 2020 dan belum diresmikan, yaitu PLBN Oepoli di Kabupaten Kupang dan PLBN Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara.
(*)