Intisari-Online.com -Berapa banyak korban yang berjatuhan selama konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza?
Dilansir dari kompas.com pada Minggu (23/5/2021), total ada 244 orang Palestina tewas selama konflik antara Hamas dengan Israel.
Dari 244 itu, 232 orang Palestina,termasuk 65 anak-anak, terbunuh akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Bagaimana dengan Israel?
Pemerintah Israelmelaporkan 12 warganya, termasuk 2 anak-anak, terbunuh. Semuanya tewas akibat serangan roket Hamas.
Akibat dari konflik Israel-Palestina itu juga memanas di sektor lain.
Salah satunya ketika ratusan jemaah Palestina meneriaki Syekh Mohammad Ahmad Hussein, Mufti Agung Yerusalem sekaligusImam Masjid Al Aqsa.
Kejadian itu terjadi ketikaSyekh Mohammad Ahmad Hussein melakukan khotbah di Masjid Al Aqsadalam khutbah Jumat.
Namun dia sama sekali tidak berbicara tentang serangan Israel di Gaza.
DiketahuiMufti Agung Yerusalemadalah ulama Muslim Sunni yang bertanggung jawab atas tempat-tempat suci Islam di Yerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa.
Sebuah video tentang upaya jamaah untuk mengusir Imam dari masjid menjadi viral di media sosial.
Dilansir dari gulfnews.com pada Minggu (23/5/2021), dalam video tersebut, banyak jemaah terdengar nyanyian menentang Syekh Mohammad dengan frasa seperti 'Keluar Keluar'.
Bahkan beberapa orang terekam meneriakan beberapa kata-kata kotor menentangPresiden Mahmoud Abbas,anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Banyak pengguna media sosial menuduh Mufti Agung Yerusalem itu berpihak pada PLO.
Terutama karena dia memuji Otoritas Nasional Palestina di Ramallah, termasuk Presiden Abbas.
Tapi dia mengabaikan apa yang terjadi di Gaza.
Hal ini tampaknya membuat marah para jemaah dan mendorong mereka untuk memotongnya khotbahnya saat dia sedang menyampaikan khotbah dan mengusirnya dari masjid.
Mengomentari apa yang terjadi padanya, Mufti Agung Yerusalem berusia 55 tahun itu mengatakan serangan terhadap dirinya saat memberikan khutbah bertujuan untuk mengobarkan kekacauan di dalam masjid.
“Tindakan tersebut tidak akan membuat kami menyimpang dari tujuan utama kami, yaitu melindungi Masjid Al Aqsa yang masih terus dilanggar oleh penjajahan Israel,” ujarnya.
Syekh Mohammad telah menjadi Mufti Agung Yerusalem sejak Juli 2006, ketika dia diangkat oleh Presiden Abbas.
Sebelumnya, dia pernah menjadi pengelola dan imam masjid Al Aqsa.
Dia adalah seorang kritikusyang secara pribadi membela Masjid Al Aqsa dari penjajah dan tentara Israel.
Syekh Mohammad menggantikan Syekh Ekrima Sa'id Sabri, yang dikabarkan dipecat oleh Presiden Abbas.