Disebut, hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan Al-Jazeera pada 16 Juli tahun itu, dan ditranskripkan oleh Institut Penelitian Media Timur Tengah.
Dalam wawancara itu, Sheikh Kamal Khatib, mengatakan bahwa Israel telah menyuntikkan zat kimia ke dalam dinding masjid untuk menyebabkan korosi.
Dia menjelaskan bahwa zat yang dia klaim digunakan Israel tersebut memiliki efek tertunda, sehingga memungkinkan Israel mengklaim bahwa retakan-retakan pada struktur masjid terjadi secara alami karena waktu.
“Dua puluh dua tahun lalu, kami mengatakan bahwa Masjid Aqsa dalam bahaya. Saat itu, kami mengatakan bahwa selama penggalian, [terjadi] pendudukan menggunakan zat kimia yang memiliki efek jangka panjang.
Baca Juga: Weton Paling Sakti, Jodoh Berdasarkan Weton Hari Ini, Weton Rabu Kliwon
"Zat-zat ini bisa menggerogoti bebatuan dan pilar, tapi efeknya tidak langsung terlihat, dan setelah itu baru bisa mengklaim retakan di dinding Al-Aqsa,” kata Khatib.
Menurutnya, keruntuhan Masjid Al-Aqsa secara perlahan itu sudah terjadi, dengan adanya celah dan lubang runtuhan di beberapa tempat.
"Itu sudah terjadi. Ada celah dan lubang runtuhan di beberapa tempat. [Rencana orang Israel adalah] mereka akan dapat mengklaim bahwa itu adalah pekerjaan alam. Sepertinya… Sebenarnya, saya tidak boleh mengatakan 'sepertinya', ” katanya kepada stasiun Qatar.
Jika kenyataan yang terjadi seperti pengakuan Khatib, tentunya akan semakin memperparah kondisi alam yang memang diprediksi mengancam tempat yang menjadi rebutan Israel dan Palestina tersebut.
Baca Juga: Memahami Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa dengan Ideologinya
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR