Advertorial

Inilah Sejarah Masjid Al Aqsa, Sering Disalahartikan dengan Kubah Batu

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.com – Masjid Al Aqsa menjadi begitu penting dalam konflik Israel dan Palestina, ini sejarah masjid Al Aqsa itu sendiri.

Rupanya banyak yang salah paham tentang Dome of the Rock atau Kubah Batu, yang mungkin merupakan gambaran terkait dengan Temple Mount, dan bahwa itu adalah sebuah masjid.

Faktanya, itu adalah kuil yang signifikansinya berasal dari Batu Fondasi, yang terletak di jantungnya.

Masjid Al Aqsa (Al Masjid Al Aqsa dalam bahasa Arab) sering disalahartikan dengan Kubah Batu, adalah tempat umat Islam beribadah ketika mereka datang ke Gunung, yang dianggap sebagai situs tersuci ketika bagi Islam setelah Mekah dan Madinah.

Baca Juga: Inilah Kenapa Masjid Al Aqsa Jadi Rebutan Israel, Ternyata Ini di Balik Tanahnya

Masjid Al Aqsa merupakan yang tertua kedua di dunia, setelah Ka’bah di Mekah.

Meskipun tradisi Muslim menyebut Al Aqsa berhubungan dengan putra Ishak, Yakub, namun masjid ini pertama kali dibangun di lokasinya yang sekarang oleh Khalifah Ummayad Abd al-Malik dan putranya Al-Walid, dan selesai pada tahun 705 Masehi.

Pada abad-abad berikutnya, bangunan tersebut hancur karena gempa bumi beberapa kali, kemudian selalu dipulihkan oleh khalifah yang berkuasa.

Nama masjid, Al Aqsa, secara harfiah berarti ‘terjauh’, dan ini mengacu pada ‘Perjalanan Malam’ Nabi Muhammad SAW dari Mekah.

Baca Juga: Misteri Masjid Al Aqsa, Pemicu Konflik Israel dan Palestina yang Bertahun-tahun Hening

Dalam konteks ini, ‘terjauh’ berarti ‘terjauh dari Mekah’ dan secara luas diyakini berkonotasi dengan Yerusalem, meskipun Al-Qur.’an tidak menyebutkan nama kota itu.

Selain perbedaan penggunaan, hal lain yang membedakan Masjid Al Aqsa dengan Dome of the Rock atau Kubah Batu adalah desainnya.

Berbeda dengan gaya Bizantium yang digunakan pada Kubah Batu, Masjid Al Aqsa merupakan ciri khas arsitektur Islam awal.

Dengan luas 35.000 meter persegi dan lingkungannya yang lebih besar dapat menampung hingga 400.000 jemaah.

Masjid Al Aqsa memiliki empat menara dan fasad indah berlapis ubin dengan 14 lengkungan Romawi.

Baca Juga: Jadi Percikan Asal Mula Bentrokan Dasyat Israel-Palestina Saat Ini, Rupanya Ini Alasan Polisi Israel Tembaki Orang Palestina di Masjid Al-Aqsa, Konflik Arab-Yahudi Ini Ternyata Biang Keladinya

Air mancur wudhu utama Masjid Al Aqsa, yang dikenal sebagai al-Kas (‘cangkir’), yang digunakan oleh jemaah untuk mencuci tangan dan kaki mereka, terletak di antara Al Aqsa dan Kubah Batu.

Ini dibangun pada tahun 709 Masehi.

Masjid Al Aqsa berada di ujung selatan Temple Mount, yang dapat diakses pengunjung dari alun-alun Tembok Barat.

Selama Perang Salib, Yerusalem direbut pada tahun 1099 dan Masjid Al-Aqsa digunakan sebagai unit istana yang direbut kembali oleh Saladin, sultan pertama Mesir dan Suriah, pada tahun 1187.

Masjid Al Aqsa tersebut terus mengalami renovasi dan penambahan atas perintah pemerintah.

Dinasti Ayyubiyah (Mulsim-Kurdi), Mamluk Sulanate (mencakup Mesir, Levant dan Hijaz), kekaisaran Ottoman, Dewan Muslim Tertinggi, dan Yordania.

Saat ini di bawah administrasi Yordania dan Palestina Islamic Waqf, sebuah kepercayaan religius yang mengelola situs sejarah Islam di sekitar Temple Mount di Yerusalem.

Para turis yang datang harus berpakaian sopan, dan para wanita harus menutupi rambutnya.

Sepatu tidak diperbolehkan di dalam masjid, melainkan dibiarkan di luar, di rak atau karpet.

Baca Juga: Setengah Mati Menyembah Konsep Negara Zionis, Inilah Warga India yang Dukung Aksi Brutal Israel di Masjid al-Aqsa, Ternyata Ini Penyebabnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait