Namun virus membedakannya berdasarkan lokasi tempat tinggal, dengan menjadikan orang kaya tinggal di kota-kota besar India sebagai target utama.
Tiba-tiba saja infrastruktur kesehatan kelebihan beban, dan dalam beberapa kasus tampak kuno dan tidak efektif.
Kini, itu semua tertatih-tatih di ambang kehancuran.
Delhi adalah kota yang sedang sekarat tercekik di ambang kematiannya.
Ironisnya, yang terburuk belum terjadi, dengan para pakar memprediksi puncak keparahan terjadi di pertengahan Mei ini.
Namun krisis ini telah tunjukkan betapa mudahnya pecahnya hubungan bilateral yang dipelihara secara berhati-hati.
Warga India marah, tidak hanya kepada pemerintah mereka sendiri, tapi juga kepada komunitas internasional karena mengabaikan mereka di waktu mereka membutuhkan bantuan.
Pihak internasional juga tampak merendahkan mereka, seperti komentar sembarangan Angela Merkel kanselir Jerman mengenai Eropa "memperbolehkan" India menjadi farmasi dunia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR