Tapi puing-puing yang tidak terbakar bisa menghantam lautan atau daerah tak berpenghuni.
Tetapi risiko tetap ada kerusakan pada orang atau properti.
China dilaporkan ingin menyelesaikan stasiun luar angkasa China, yang dikenal sebagai Tiangong (Istana Surgawi) pada akhir 2022.
Setelah selesai, Stasiun Luar Angkasa China akan mengorbit Bumi pada ketinggian 340 hingga 450 km (211 hingga 280 mil).
Ia diharapkan memiliki massa antara 180.000 dan 220.000 pound (80 dan 100 metrik ton) - kira-kira seperlima massa ISS, yaitu 925.335 pound.
Dalam misi selanjutnya yang direncanakan untuk tahun 2021 dan 2022, China akan meluncurkan dua modul inti lainnya, empat pesawat ruang angkasa berawak, dan empat pesawat ruang angkasa kargo.
Pengerjaan program Stasiun Luar Angkasa China dimulai satu dekade lalu dengan peluncuran laboratorium luar angkasa Tiangong-1 pada 2011, dan kemudian, Tiangong-2 pada 2016.
Tujuan China sudah jelas. Yaitu ingin menyaingi ISS (Stasiun Luar Angkasa Internasional). Khususnya AS, Rusia, dan Badan Antariksa Eropa.
Lalu menciptakan stasiun luar angkasa paling canggih yang mengorbit Bumi.
ISS, yang saat ini berada di orbit, membutuhkan waktu 10 tahun dan lebih dari 30 misi untuk dirakit sejak peluncuran modul pertama pada tahun 1998.
ISS didukung oleh lima badan antariksa yang berpartisipasi.
Yakni NASA (AS), Roscosmos (Rusia), JAXA (Jepang), ESA (Eropa), dan CSA (Kanada).
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR