Intisari-Online.com - China telah berulang kali mencoba menginvasi Taiwan.
Ini karena China masih menganggap Taiwan sebagai bagian dari negara mereka.
Padahal China dan Taiwan sudah memiliki pemerintahan sendiri-sendiri sejak tujuh dekade lalu.
Namun sepertinya China tetap tidak menerimanya.
Malahan pemerintah China mengatakan jika Taiwan menyatakan merdeka, maka itu berarti perang.
Dalam beberapa tahun terakhir pun, militer China bolak-balik nyelonong wilayah Taiwan.
Ternyata selain menolak kemerdekaan Taiwan, China punya rencana lain.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Minggu (2/5/2021),China dilaporkan mengawasi pabrik microchip Taiwan di tengah kekhawatiran invasi.
Bahkan mereka mengatakan pabrik microchip Taiwan itu lebih berharga daripada minyak sekalipun.
Diketahui Taiwan adalah produsen microchip global terbesar yang menggerakkan mobil, telepon, dan komputer.
China sendiri ternyata mengonsumsi lebih dari setengah pasokan microchip global.
Oleh karenanya, para ahli khawatir China akanmenggunakan kekuatan militer untuk mengklaimpabrik microchip Taiwan di masa depan.
Berbicara kepada Fox News, Martijn Rasser, seorang rekan senior di think tank Center for a New American Security yang berbasis di Washington mengatakan microchip akan sangat penting untuk mengembangkan teknologi di masa depan.
“Siapa pun yang mengontrol desain dan produksi microchip ini, mereka akan menentukan arah untuk abad ke-21," kataMartijn Rasser.
“Dengan mendapatkan kendali atas industri semikonduktor Taiwan, China akan semakin mengendalikan pasar global."
"Mereka akan memiliki akses ke kapabilitas manufaktur paling canggih dan itu bahkan lebih berharga daripada mengontrol minyak dunia."
Komentar itu muncul ketika Taiwan bersiap untuk invasi yang lebih mungkin terjadi dari China.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, mengeluarkan peringatan keras bahwa China tampaknya sedang mempersiapkan serangan militer terakhir mereka terhadap Taiwan.
"Kami mencoba untuk melakukan lebih banyak investasi di militer kami," kataJoseph Wu.
"Terutama jenis perang asimetris untuk mencegah orang China berpikir tentang menggunakan kekuatan militer terhadap Taiwan."
"Saya juga harus menunjukkan bahwa Taiwan kebetulan berada di garis depan perpanjangan tatanan otoriter China."
"Dan jika Taiwan diambil alih oleh China, saya pikir konsekuensinya akan global."
Artinya jika China berusaha mengambil alih Taiwan, akan ada banyak negara yang protes.
Dan itu akan menyebabkan masalah global.
Fakta itu sedikit benar.
Sebab, pesawat tempur dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA China) telah melakukan serangan hampir setiap hari ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan.
Kekurangan microchip global diperkirakan akan menaikkan harga perangkat elektronik di tahun mendatang disebut jadi penyebab seringnya pesawat tempur China nyelonong masuk ke Taiwan.
Pekan lalu, Jaguar Land Rover terpaksa menghentikan produksi mobil dan Ford Motor Company diperkirakan memproduksi 1,1 juta lebih sedikit kendaraan.
“Semikonduktor adalah titik nol dari persaingan teknologi global," tambahRasser.
"Mereka ada dalam segala hal yang kita butuhkan untuk berfungsi sebagai masyarakat."