Dilaporkan, Al-Rimawi memulai mogok makan setelah dua belas angkatan bersenjata Israel menggerebek rumahnya pada 21 April 2021, di Ramallah setelah tengah malam, menyita ponselnya dan menangkapnya di depan anak-anaknya.
Ketika itu, Al-Rimawi telah bertekad untuk melakukan mogok makan sebagai bentuk protes penangkapannga sebagai jurnalis.
"Alaa mengatakan kepada saya ketika mereka menangkapnya bahwa dia akan segera melakukan mogok makan untuk memprotes penangkapannya sebagai jurnalis, karena itu adalah pelanggaran mencolok terhadap hak-hak jurnalis yang dijamin oleh konvensi internasional," kata Maymouna kepada MEMO.
Sementara itu, terkait kondisi terbarunya, jurnalis Palestina tersebut mengalami muntah darah akibat mogok makan yang dijalankannya.
Al-Rimawi pun sampai dibawa ke rumah sakit, ungkap Maymouna, yang mendapatkan kabar terbaru suaminya hanya dari pengacara Al-Rimawi.
"Alaa mengatakan kepada pengacaranya dalam panggilan teleponnya bahwa dia muntah darah akibat mogok makan, dan dia dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa," kata Maymouna kepada MEMO.
Dalam persidangan terakhirnya pekan lalu, Al-Rimawi dipindahkan ke tahanan administratif.
Penahanan administratif adalah penahanan sewenang-wenang di mana warga Palestina ditahan di balik jeruji besi tanpa dakwaan apa pun, dan penahanan mereka dapat diperpanjang tanpa batas untuk jangka waktu tiga atau enam bulan.
Baca Juga: Radikal Bebas Menghantui, Virus Bertebaran, Saatnya Tingkatkan Asupan Vitamin C!
Mohammed Ateeq, seorang jurnalis foto dari kota Jenin di Tepu Barat Utara, yang juga sempat ditahan oleh Israel mengaku sempat bertemu dengan Al-Rimawi di penjara Ofer sebelum dipindahkan ke sel isolasi.
Mohammed Ateeq sendiri ditangkap saat dalam perjalanan ke shalat Jumat kedua Ramadhan di Masjid Al-Aqsa.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR