Penangkapannya dilakukan dengan dalih bahwa dia tidak memiliki izin dari otoritas Israel untuk masuk ke Yerusalem.
Ateeq mengungkapkan bagaimana kondisi Al-Rimawi yang dilihatnya.
Kepada MEMO, dia mengatakan bahwa kondisi Al-Rimawi di tahanan begitu direndahkan.
Al-Rimawi menceritakan kepada Ateeq bagaimana perlakukan para petugas Israel terhadap dirinya.
"Saya diserang dan dihina secara verbal oleh petugas Israel, dan mereka mengadakan barbekyu di dalam sel saya dan memberi saya banyak makanan untuk menghentikan aksi mogok makan saya.
"Mereka meludahi saya dan mempermalukan saya untuk memaksa saya makan," tutur Al-Rimawi kepada Ateeq.
Ateeq menambahkan bahwa kesehatan Al-Rimawi sedang memburuk dan dia menderita berbagai gangguan kesehatan.
"Sariawan, pusing, tidak bisa berjalan dengan baik, kencing darah dan muntah darah," katanya.
Meski dengan kondisi yang demikian, dikatakan Al-Rimawi meyakinkan Ateeq bahwa dia akan melanjutkan pemogokannya sampai dibebaskan.
"Ada pendekatan sistematis untuk menangkap jurnalis, membungkam suara mereka dan menutup mata. Pendudukan sekarang takut pada kata kebenaran dan kekuatan narasi Palestina," tegas Ateeq.
(*)
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR