Pernah ada seorang pengungsi datang kepada Kiki dari Bobonaro, ia adalah seorang wanita paruh baya yang datang sambil menangis dan menjerit histeris dalam bahasa Tetun.
"Bapa Commandante, Fretilin animal…! Fretilin animal..! Sira oho hau nia laeng, hau nia oan manek lakon (Bapak Komandan, Fretilin binatang. Mereka bunuh suami saya! Anak saya hilang!)"
Fretilin dan UDT sendiri adalah dua dari tiga partai politik utama di Timor Portugis saat itu yang lahir dari kebijakan dekolonisasi Pemerintah Portugal.
UDT berhaluan politik merdeka tapi menginduk kepada Portugal.
Sementara Fretilin atau Frente Revolucionaria de Timor Leste Independente berhaluan politik merdeka penuh.
Ada satu lagi yaitu ASDT (Associacao Social Democratico de Timor) yang berubah menjadi Associacao Popular Democration de Timor (Apodeti) berhaluan politik integrasi dengan Indonesia.
Dalam kiprahnya, Apodeti kian kalah dengan UDT maupun Fretilin.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR