Advertorial
Intisari-online.com -Nama Jozeph Paul Zhang ramai dibicarakan oleh warganet.
Pasalnya, pria itu mengaku jika ia adalah nabi ke-26.
Pengakuannya sampai viral, yang ia sampaikan dalam akun YouTube miliknya, dengan judul 'Puasa Lalim Islam'.
Dinilai menimbulkan keresahan, Jozeph Paul Zhang dilaporkan oleh Husin Shahab, salah satu Direktur di Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH).
Laporan ini atas perihal penistaan agama Islam.
"Sudah kita laporkan pemilik akun youtube Jozeph Paul Zhang yang diduga menistakan agama dan menantang polisi minta ditangkap," kata Husin dalam keterangannya, Minggu (18/4/2021).
Husin lantas menyebutkan laporan itu diberikan agar sosok Jozeph jera.
Selebihnya, Husin berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang melakukan aksi serupa.
Menurut Husin hal ini juga bagian dari upaya meredam gejolak masyarakat, yang meletup karena ulah Jozeph.
"Semoga dengan laporan ini kita bisa meredam sentimen antar beragama," ujarnya.
Husin melaporkan pemilik akun YouTube Jozeph Paul Zhang ke Bareskrim Mabes Polri dengan nomor laporan LP/B/0253/IV/2021/BARESKRIM tertanggal 17 April 2021.
Dicantumkan dalam laporan itu, dugaan pelanggaran pidana ujaran kebencian dengan Pasal 454 ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) UU Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE, kemudian 156a KUHP.
Disinggung di awal video itu tentang puasa umat Islam.
Disebutkan oleh Jozeph jika umat Islam yang puasa, tetapi dia yang lapar.
"Tema kita hari ini puasa lalim Islam, lu yang puasa gua yang laper. hahahaha. Gubrak-gubrak pokoknya. Password seperti biasa ya, buka jus jus jus gubrak gubrak gubrak olala bebeh. Sedih ya, lu yang puasa gue yang laper, enggak bener lu," katanya.
Masyarakat Indonesia yang sedang melakukan ibadah puasa pun ia bahas, demikian pula dengan muslim yang ada di Eropa.
Baca Juga: Dilakukan pada Bulan Puasa, Serbuan Militer Mesir Operation Badr Sempat Bikin Israel Kocar-kacir
Selanjutnya ia mengatakan hal sebagai berikut:
"Yang bisa laporin gue ke polisi, gue kasih uang loh, yang bisa laporin gue ke polisi penistaan agama, nih gw nih, Nabi ke 26 Joseph Paul Zhang. Kalau anda bisa bikin laporan polisi ya atas penistaan agama gua kasih loh, 1 laporan Rp1 juta, maksimal 5 laporan, supaya jangan bilang gue ngibul gitu kan," ucapnya.
Artinya, ia menantang sejumlah pihak yang mampu melaporkannya ke polisi atas dugaan penistaan agama akan mendapatkan uang Rp 1 Juta.
Sementara, dia juga mengaku sebagai Nabi ke-26.
Setelah laporan diterima Bareskrim, kini dinyatakan oleh penyidik Bareskrim Polri mereka mendalami video Jozeph tersebut.
"Sedang didalami, lengkapi dokumen penyidikannya," kata Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol. Agus Andrianto seperti dikutip Antara, Minggu (18/4).
Jozeph sendiri menurut Agus sedang tidak berada di Indonesia.
Catatan imigrasi menunjukkan pria itu telah meninggalkan Indonesia sejak Januari 2018.
Meski begitu penyelidikan akan tetap dilaksanakan.
Keberadaannya yang tidak di Indonesia tidak akan menyurutkan penyelidikan Bareskrim Polri.
"Kami berkoordinasi dengan Imigrasi dengan baik. Data yang bersangkutan (Jozeph Paul Zhang) meninggalkan Indonesia sejak Januari 2018 dan tercatat belum kembali," kata Agus.
Agus berpendapat, diketahui oleh Jozeph jika banyak warga Indonesia yang mudah marah dengan sentimen agama.
Itu sebabnya ia membuat konten video yang memancing emosi masyarakat.
"Dia tahu akhir-akhir ini banyak warga Indonesia gampang sekali marah.Ngomong-lah seperti di video yang viral. Semoga hari kemarin enggak banyak yang batal puasanya," kata Agus.
Sementara itu warganet berhasil menghimpun jejak Jozeph Paul Zhang.
Dikutip dari akun instagram lambe_turah, pengakuannya sebagai Nabi itu tidak hanya ia umbarkan ke umat Islam saja.
Ia juga pernah mengatakannya di grup Facebook Kristen Katolik Indonesia, menggunakan akun Facebook bernama Paul Zhang.
Tahun 2018 juga tersebar akun bernama Apologet Paul Zhang yang menyebutkan kitab suci Alquran adalah palsu dan berbahaya.
Saat itu ia juga menyebutkan jika Islam adalah candu masyarakat yang digunakan oleh para penguasa serakah untuk membodohi umat demi kekuasaan.
Ia juga membandingkan doa Kristen dengan suara pengeras Adzan.
Bareskrim sendiri mengimbau agar masyarakat Indonesia terutama yang menjalankan badah puasa tidak mudah tersulut emosi dan mendoakan kebaikan untuk bangsa Indonesia.
"Hakikatnya puasa salah satunya menahan diri dari segala sesuatu, cara manusia merespons atas sesuatu yang terjadi menunjukkan kualitas diri tiap insan," kata Agus.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini