Intisari-Online.com - Pemerintah mengungkap bahwa penularan virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 masih terjadi di masyarakat.
Ini terlihat dari terus bertambahnya kasus Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Jumat (16/4/2021), diketahui ada 5.363 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 1.594.722 orang, terhitung sejak diumumkannya kasus pertama pada 2 Maret 2020.
Informasi itu disampaikan Satgas Covid-19 melalui data yang diterima wartawan pada Jumat sore.
Data itu bisa diakses melalui situs Covid19.go.id.
Adapun kasus baru pasien positif Covid-19 tersebar di 34 provinsi.
Ada lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi, yakni Jawa Barat (998 kasus baru), DKI Jakarta (979 kasus baru), Jawa Tengah (669 kasus baru), Jawa Timur (290 kasus baru), Riau (235 kasus baru).
Sementara itu, penularan Covid-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 510 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi.
Sejauh ini, pemerintah juga sudah memeriksa 13.711.972 spesimen dari 9.203.770 orang terkait Covid-19.
Jumlah tersebut muncul setelah pemerintah melakukan pemeriksaan pada 73.406 spesimen dari 50.098 orang dalam 24 jam terakhir.
Satu orang bisa diperiksa spesimennya lebih dari satu kali.
Pasien sembuh dan meninggal dunia
Selain itu, dalam data yang sama, diketahui juga terdapat penambahan pasien Covid-19 yang sembuh.
Jumlah pasien yang sembuh setelah terinfeksi virus corona bertambah 5.975 orang dalam sehari.
Dengan demikian, total pasien yang sembuh dari Covid-19 mencapai 1.444.229 orang sejak awal pandemi.
Akan tetapi, kabar duka juga masih muncul dengan adanya penambahan pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Pada periode 15-16 April 2021, terdapat 123 pasien Covid-19 yang tutup usia.
Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 43.196 orang.
Melihat data itu, saat ini tercatat masih ada 107.297 kasus aktif Covid-19.
Kasus aktif adalah jumlah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
Pemerintah juga mencatat bahwa saat ini ada 58.999 orang yang berstatus suspek terkena virus corona.
Jumlah vaksinasi
Di lain sisi, pemerintah masih terus menggencarkan proses vaksinasi Covid-19 untuk menekan angka penularan.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hingga Jumat kemarin orang yang sudah divaksinasi dosisi kedua mencapai 5.819.946 orang.
Adapun masyarakat yang divaksin yakni dari kalangan tenaga kesehatan, petugas publik dan lansia.
Mereka adalah sasaran pada program vaksinasi tahap kedua.
Sementara jumlah orang yang sudah divaksinasi dosis pertama sebanyak 10.706.184 orang.
Hingga tahap kedua ini pemerintah menargetkan 40.349.051 orang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
Cakupan vaksinasi tahap kedua baru mencapai 26,53 persen untuk dosis pertama dan 14,42 persen dosis kedua.
Sementara vaksinasi tahap pertama yang menargetkan tenaga kesehatan cakupan sudah mencapai 99,69 persen untuk dosis pertama dan 90,07 persen untuk dosis kedua.
Sasaran pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.
Sebanyak 1.464.150 tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.322.930 telah disuntik dosis kedua.
Sebanyak 143.641 tenaga kesehatan mengalami penundaan disuntik dosis pertama dan 6.469 untuk dosis kedua.
Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.
Hal itu dilakukan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity terhadap penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 itu.
Penurunan angka kesembuhan
Data Satgas juga menujukkan bahwa angka kesembuhan mingguan pasien Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan.
Data 11 April 2021 menyebutkan, kasus sembuh turun 3,5 persen.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, meski kasus sembuh turun, bukan berarti penanganan pasien mengalami penurunan.
"Penurunan kesembuhan pada saat ini bukan berarti terjadi penurunan dalam penanganan pada pasien positif sehingga kesembuhan ikut turun," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis lalu.
Wiku menyebutkan, penurunan angka kesembuhan bisa jadi beriringan dengan menurunnya angka penambahan pasien positif Covid-19.
Dalam periode yang sama, penambahan kasus positif menurun hingga 14,2 persen.
"Bisa juga disebabkan karena kasus positif yang semakin menurun sehingga kasus sembuh juga menurun mengikuti tren kasus positif," ujarnya.
Selain kasus positif, angka kematian pasien Covid-19 juga mengalami penurunan hingga 3,5 persen.
Menurut Wiku, menurunnya penambahan kasus positif dan angka kematian menunjukkan perkembangan baik, setelah pada minggu sebelumnya kasus positif dan kematian menunjukkan tren yang buruk.
"Saya ingin mengapresiasi keadaan ini. Penurunan kasus positif dan kematian adalah hal yang harus kita pertahankan," katanya.
Wiku meminta seluruh masyarakat dan pemerintah daerah terus mengawal perkembangan penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing.
Ia juga meminta fungsi posko penanganan Covid-19 tingkat desa/kelurahan dioptimalkan.
Wiku mendorong daerah patuh menerapkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
"Semoga perkembangan ini terus menunjukkan perbaikan dan semakin merata di seluruh wilayah di Indonesia," katanya.
(*)