Sejarah Gunung Lewotobi dan Letusan yang Melingkupi si Gunung Kembar

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Gunung Lewatobi, terutama Gunung Lewatobi Laki-laki, sudah mengalami erupsi sejak abad ke-19. Yang paling baru terjadi pada November 2024 (Dok. PGA Lewotobi Laki-laki via Kompas.com)
Gunung Lewatobi, terutama Gunung Lewatobi Laki-laki, sudah mengalami erupsi sejak abad ke-19. Yang paling baru terjadi pada November 2024 (Dok. PGA Lewotobi Laki-laki via Kompas.com)

Gunung Lewatobi, terutama Gunung Lewatobi Laki-laki, sudah mengalami erupsi sejak abad ke-19. Yang paling baru terjadi pada November 2024.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Hingga saat ini, Gunung Lewotobi, terkhusus Gunung Lewotobi Laki-laki, yang ada di Flores terus bergejolak. Terhitung sejak awal November 2024, gunung mengalami erupsi yang terus terjadi hingga sekarang.

Pada Jumat (20/12) malam, Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus dan menghasilkan kolom abu sekitar 700 meter di atas puncak gunung.

Mengutip dari berbagai catatan, Gunung Lewotopi yang berada di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, adalah gunung berapi kembar. Disebut kembar karena ia memiliki dua puncak.

Yang lebih tinggi dikenal sebagai Gunung Lewatopi Perempuan, sementara puncak yang lebih pendek adalah Gunung Lewatobi Laki-laki. Yang pertama tingginya 1703 Mdpl, yang kedua 1584 Mdpl.

Jarak antara dua gunung kembar ini sekitar 2 kilometer.

Di kalangan masyarakat lokal NTT, Gunung Lewatobi adalah simbol sepasang "suami-istri. Aktivitas kedua gunung ini kerap bergejolak sejak abad ke-20. Ia berdampak pada lingkungan sekitar juga pada kehidupan penduduk di Flores Timur.

Gunung Lewotobi merupakan tipe gunung berapi andesit yang dikenal karena letusannya yang magmatik eksplosif. Menurut catatan sejarah,letusan signifikan sering terjadi di kedua puncak ini, dimulai sejak abad ke-19 hingga yang terbaru pada awal 2024.

Tentu yang paling baru adalah yang terjadi sejak 4 November 2024, sebagaimana disebutkan di awal.

Mengutip Kompas,Gunung Api Lewotobi Laki-laki dan Gunung Api Lewotobi perempuan menjadi perhatian karena aktivitas vulkaniknya yang berulang. Hal ini karena Gunung Api Lewotobi Laki-laki dan Gunung Api Lewotobi perempuan merupakan gunung berapi terus aktif hingga sekarang.

Letusan Gunung Lewotobi dicirikan oleh letusan-letusan kecil yang berlangsung selama beberapa bulan mendahului letusan besar. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebut bahwa Gunung Lewotobi meletus sebanyak 17 kali sejak tahun 1861-2003.

Menurut catatan aktivitas vulkanik dan riwayat letusannya, erupsi lebih sering terjadi di Gunung Lewotobi Laki-laki daripada Gunung Lewotobi Perempuan. Gunung Api Lewotobi Laki-laki tercatat mengalami riwayat erupsi yang lebih panjang.

Mengacu pada Volcano.si.edu, catatan kejadian erupsi terekam di tahun 1861, 1865, 1868 (dua kali), 1869, 1889, dan 1907. Gunung api ini kembali meletus disertai aliran lava pada tahun 1909, dan 1914.

Gunung ini tercatat mengalami erupsi kembali di tahun 1932, 1933, 1939, dan 1940. Setelah itu, Gunung Lewotobi Laki-Laki beberapa kali erupsi lagi menyemburkan abu pada tahun 1968, 1969, 1970, 1971, 1990, 1991, 1992, 1999, 2022, dan 2003.

Pada 17 Desember 2023, tercatat kembali erupsi PVMBG resmi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari sebelumnya level I atau normal menjadi level II atau waspada.Pada 1 Januari 2024, PVMBG kembali menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki menjadi Level III (Siaga) karena adanya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan yang terekam.

Gunung Lewotobi Laki-laki sempat kembali naik status menjadi level IV (Awas) pada 9 Januari 2024 pukul 23.00 WITA, lalu diturunkan menjadi Level III (Siaga) pada tanggal 29 Januari 2024 pukul 12.00 WITA.

Terakhir, sejak 3 November 2024 pukul 24.00 WITA, Gunung Lewotobi Laki-laki naik menjadi Level IV atau Awas. Selain karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Lewotobi Laki-laki dalam beberapa hari terakhir, hingga Jumat (1/11) terjadi erupsi dengan tinggi kolom erupsi mencapai 1.500-2.000 meter di puncak.

Hingga hari ini, aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki masih dipantau PVMBG yang berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat.

Artikel Terkait