Mendapatkan respons positif dari pasar, Yanti akhirnya memutuskan membuka warung sendiri di teras rumahnya.
Pembukaan warung di rumahnya tidak lagi membuatnya sibuk mengantar dan mengambil pentol goreng di kantin sekolah.
Untuk menarik minat pembeli yang sasarannya anak-anak sekolah dan remaja, saat awal buka warung ia mempromosikan tiga hari makan gratis.
Cara itu berhasil untuk menarik minat para remaja sekaligus memperkenalkan warung pentol goreng.
Beberapa tahun berjalan, warung pentol goreng milik Yanti mulai ramai dikunjungi konsumen sejak tahun 2010.
Para pembelinya pun tidak hanya dari kalangan pelajar dan remaja saja.
Orang dewasa hingga orangtua pun beramai-ramai datang ke warung milik Yanti.
Mereka penasaran ingin mencoba pentol goreng racikan Yanti.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR