Intisari-Online.com - NamaDewa Kipas mendadak viral di media sosial.
Ternyata nama Dewa Kipas berasal dari sebuah akundi Chess.com.
Pemiliknya bernamaDadang Subur.
Ini karena diamenang dalam 27 laga beruntun, termasuk mengalahkan akun GothamChess milik International Master (IM) Levy Rozman.
Lalu Dewa Kipas menunjukkan grafik akurasi langkah yang sangat akurat dan konsisten, terutama pada rentang 22 Februari hingga 2 Maret.
Pada kurun tersebut, akurasi langkah yang dicatat oleh akun Dewa Kipas di Chess.com berkisar di angka 90 hingga 99 persen!
Namun di balik grafik akurasi tinggi yang mencengangkan, kredibilitas Dewa Kipas dipertanyakan.
Ini karena menunjukkan waktu identik dalam banyak langkah yang diambilnya dalam permainan catur virtual.
Sebagai perbandingan, akurasi langkah milik Grand Master Irene Kharisma Sukandar, calon lawan Dewa Kipas dalam duel persahabatan Senin (22/3/2021) nanti, “cuma” berada di bentang 45 sampai 95 persen.
Grafik konsisten nyaris tanpa cela Dewa Kipas di Chess.com lantas menimbulkan banyak kecurigaan, sampai akhirnya akun milik Dadang Subur itu diblokir pada 2 Maret silam, tak lama usai menekuk GothamChess.
Akun Dewa Kipas diblokir karena tim analis algoritma Chess.com, yang juga melibatkan sejumlah pecatur bertitel Grand Master, menemukan adanya pelanggaran fair play.
Sejumlah pakar mencurigai Dewa Kipas memakai bantuan bot alias kecerdasan buatan sebagai pembisik langkahnya di Chess.com.
“Ada sebuah momen di mana akun tersebut menang 27 gim secara beruntun dan akurasinya mencapai 98, 99, 97, 98."
"Tak ada pemain catur yang bisa melakukan itu, sekali pun dia adalah juara dunia,” kata Levy Rozman membahas fenomena Dewa Kipas di podcast Deddy Corbuzier, Jumat (19/3/2021).
“Hikaru Nakamura seorang Grand Master yang luar biasa, tidak bisa melakukan itu,” ucapnya lagi.
Langkah Dewa Kipas di papan catur virtual mengambil jeda waktu berpikir yang identik.
Fakta tersebut jadi mencurigakan karena akun Dewa Kipas membutuhkan durasi serupa untuk sebuah langkah simpel yang seharusnya selesai dalam sekejap mata.
“Komputer akan menganjurkan apa yang harus Anda lakukan dan itulah mengapa butuh waktu sekitar 10 detik bagi seseorang untuk melanjutkan langkah, bahkan untuk sebuah langkah yang sederhana,” tutur Levy Rozman.
“Blitz rating, kecepatan kontrol waktunya akan terlihat rendah, karena prosesnya memakan waktu,” ucap Levy Rozman menjelaskan soal kinerja bot dalam mendukung permainan seseorang.
Langkah Dewa Kipas memang sangat akurat, tapi terkesan lambat pada momen-momen sederhana dalam permainan.
“Contohnya di partai lawan GothamChess itu."
"Kenapa kuda beliau yang ada di E4, di langkah ke-19, kuda yang sangat bagus, makan D2 dengan waktu 17 detik, tak masalah, itu normal,” kata GM Irene Kharisma Sukandar yang turut hadir di siniar alias podcast Deddy Corbuzier Jumat silam.
“Tapi, langkah berikut yang harusnya sudah otomatis satu dua detik, itu malah lama,” ujar Irene Sukandar yang meraih gelar Grand Master sejak Desember 2008.
Temuan tersebut menguatkan dugaan Dewa Kipas menggunakan dukungan kecerdasan buatan, meskipun Dadang Subur dalam siniar bersama Deddy Corbuzier sebelumnya menegaskan kalau dirinya gagap teknologi.
“Saya sesungguhnya berpikir, siapa yang bermain? Si anak atau ayahnya?,” kata Levy Rozman penuh keraguan mempertanyakan akun Dewa Kipas di Chess.com.
“Sang ayah memang terlihat seperti pemain catur bagus, mungkin ada di kisaran rating 1.500-1.600, tak begitu jelas."
"Tapi, sang ayah memang tampak menyukai catur dan merupakan seorang pecatur terlatih,” ujar Levy Rozman.
Bagaimana menurut Anda?(kompas.com)