Advertorial
Intisari-Online.com - Pada tahun 2020 lalu, China mengklaim 80% wilayah Laut China Selatan.
Bahkan China mengatakan akan menurunkan pasukan militernya bagi negara yang mencoba masuk ke wilayah.
Sikap seenaknya China langsung membuat marah negara lain.
Sejumlah negara di Asia Tenggara mencoba berpatroli di wilayah perairan termahal di dunia itu.
Bahkan sejumlah negara kuat seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, hingga Prancis ikut menurunkan kapal perangnya ke sana.
Melihat hal itu, China panik dan melakukan latihan militer intens selama satu bulan penuh.
Dilaporkan ada tiga titik perairan vital jadi fokus utama militer China.
Komando Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang meramaikan latihan ini datang dari wilayah utara, timur, dan selatan.
Masing-masing ditugaskan di tiga perairan berbeda.
CCTVpada hari Senin (15/3/2021) mengabarkan bahwa ketiga komando militer China tersebut menggelar latihan berorientasi pertempuran di Laut Kuning, Laut Cina Timur dan Laut Cina Selatan.
Semuanya membentuk armada pelatihan khusus untuk menembakan senjata utama, embakan senjata sekunder dan pertahanan udara dengan meluncurkan suar.
Berikutnya di Laut China Timur, komando militer wilayah timur menurunkan kapal perusak Type 052C Jinan dan kapal fregat Type 054A Changzhou.
Dikutip dariGlobal Times, dua kapal andalan tersebut menjalankan lebih dari 10 misi pelatihan termasuk pertempuran bebas antar kapal perang, kapal selam dan pesawat tempur, serta serangan tembakan gabungan.
Sementara di Laut China Selatan, komando wilayah selatan menurunkan berbagai kapal pendukung mengadakan latihan pencarian dan penyelamatan maritim dan penarikan darurat.
Komando militer China wilayah selatan ini juga mengadakan latihan lain di Teluk Beibu, sebelah barat Semenanjung Leizhou di Laut China Selatan.
Latihan militer sebulan penuh
Rencana latihan militer ini diketahui saat Administrasi Keselamatan Maritim China pada 26 Februari lalu menyampaikan pemberitahuan pembatasan navigasi dari hari Senin (1/3) hingga Rabu (31/3/2020).
Berdasarkan laporan tersebut, militer China akan menggelar agenda khusus selama satu bulan penuh, dalam hal ini adalah latihan militer.
Berdasarkan pengumuman itu, wilayah yang akan menjadi titik latihan adalah zona melingkar dengan radius lima kilometer di Laut China Selatan, sebelah barat Semenanjung Leizhou.
Latihan militer intensif ini menarikanya digelar ketika Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pada hari Sabtu (13/3/2021) bahwa dia sedang dalam kunjungan ke Asia untuk meningkatkan kerja sama militer dengan sekutu AS dan mendorong tindakan pencegahan atas China.
Global Timesmelaporkan bahwa Austin akan berkunjung sejumlah negara tetangga China, yakni Jepang, India, hingga Korea Selatan.
(kontan.co.id)