Intisari-Online.com - Sudah banyak yang tahu bahwa China meminjamkan sejumlah uang kepada beberapa negara.
Itu masuk dalamproyek besar China yang bernamaBelt and Road Initiative (BRI).
Dilaporkan proyek besar itu membuat China harusmengucurukan dana hingga 8 triliun Dollar AS.
Baca Juga: Benarkah Vaksin Akan Membebaskan Kita dari Pandemi Covid-19? Terungkap Beginilah Situasi Negara Pertama di Dunia yang Sudah Vaksinasi Nyaris Semua Penduduknya
Nantinya, dana itu akan digunakan untukproyek infrastruktur di seluruh Eropa, Asia dan Afrika.
Ada 68 negara yang bergabung dalam proyek BRI China.
Namun 23 di antaranya mengalami kesulitan ekonomi dan 8 lainnya terancam bangkrut.
Salah satunya adalah Pakistan.
Negara tetangga China dan India ini menjadi negara terbesar yang berisiko tinggi mengalami kebangkrutan.
Saat ini, utang Pakistan sekitar 62 miliar Dollar AS dan 80% berasal dari China.
Walau begitu, ada sedikit kabar baik dari itu semua.
Baca Juga: Cara Aman Minum Kopi Bagi Penderita Penyakit Refluks Gastroesofagus
Dilansir darisputniknews.com pada Sabtu (20/3/2021), Perusahaan Nuklir Nasional China (CNNC) telah membual bahwa reaktor nuklir Hualong One baru yang dirancang di dalam negeri mampu mematahkan monopoli teknologi tenaga nuklir asing.
Desainnya secara luas dianggap sebanding dengan reaktor AP-1000 Westinghouse (reaktor nuklir Amerika Serikat (AS)) yang canggih.
Lalu Pakistan menghubungkan pembangkit listrik tenaga nuklir K-2 ke jaringan listrik pada hari Kamis kemarin.
Di mana ini kali pertama desain pembangkit listrik baru dibangun di luar China.
Menteri energi Pakistan Omar Ayub Khan mentweet pada hari Kamis bahwa Unit Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Karachi 1.100 megawatt (K-2) telah terhubung ke jaringan listrik.
Dan telah menjadi pembangkit listrik tenaga nuklir paling kuat di Pakistan.
Pembangkit listrik ini adalah reaktor air bertekanan dari HPR-1000 desain Hualong One.
Empat lagi reaktor Hualong One direncanakan untuk pembangkit listrik di Karachi dan satu lagi di Chashma.
Kehadiran reaktor-reaktor itu membuat jumlah pembangkit listrik tenaga nuklir di Pakistanmenjadi berlipat ganda.
CNNC memuji pencapaian tersebut sebagai tonggak pasar luar negeri utama, lapor Global Times.
Baca Juga: Sempat Menghilang Bak Ditelan Bumi,Ternyata ISIS Diam-diam Gunakan Trik Kotor Ini Untuk Sebarkan Ujaran Kebencian, Negara Barat Langsung Ketar-ketir
Koran harian Karachi, Dawn, mencatat bahwa enam pembangkit listrik tenaga nuklir lain yang adaakan diawasi oleh Komisi Energi Atom Pakistan.
Dansemuanya menghasilkan 1.400 megawatt.
Selain itu,reaktor Hualong One disebut-disebut sebagai reaktor generasi ketiga sebagai salah satu yang paling aman di dunia.
Diketahui sendirireaktor Hualong One merupakan bagian dari proyekBelt and Road Initiative.
Kerja sama ekonomi China dan Pakistan sangat luas.
Termasuk koordinasi dalam pembangunan kereta bawah tanah, pembangkit listrik tenaga nuklir dan hidroelektrik, kereta api, jalan raya, dan fasilitas pelabuhan di Gwadar.
Pada Juni 2020, perkiraan nilai Koridor Ekonomi China-Pakistan adalah 87 miliar US Dollar, menurut The Times of India.
Baca Juga: China Tidak Bisa Berbohong Lagi,WHO Akhirnya BongkarAsal Usul Virus Corona yang Sebenarnya, Benarkah Dunia Sudah Dibohongi Selama Ini?
Artikel Terkait