Washington harus meninggalkan "mentalitas perang dingin" dan warisan konfrontasinya, lanjutnya, menambahkan: "Amerika Serikat tidak mewakili opini publik internasional dan begitu pula dunia Barat."
Melansir SCMP, Sabtu (20/3/2021), pejabat AS dan China menyimpulkan pembicaraan dua hari di Anchorage, Alaska, pada hari Jumat dengan kedua belah pihak mencatat kesenjangan yang lebar tentang banyak masalah yang diperdebatkan tetapi berjanji untuk menemukan titik temu.
Blinken berkata timnya menerima "tanggapan defensif" ketika mengangkat masalah yang diperdebatkan, tetapi menambahkan bahwa kedua belah pihak melihat bidang yang menjadi kepentingan bersama.
Diplomat top China Yang Jiechi menyebut pembicaraan itu "langsung, jujur dan konstruktif" sebelum bersumpah untuk "menjaga kedaulatan nasional kita".
Pertemuan itu berakhir tak lama setelah tengah hari waktu setempat setelah apa yang disebut Blinken sebagai "percakapan yang sangat jujur tentang agenda yang ekspansif".
"Kami pasti tahu, dan tahu apa yang sedang terjadi, bahwa ada sejumlah area di mana kami secara fundamental berselisih," kata Blinken, mengutip tindakan China terhadap Xinjiang, Taiwan, Hong Kong dan Tibet serta di dunia maya.
“Dan tidak mengherankan, ketika kami mengangkat masalah itu secara langsung, kami mendapat tanggapan defensif.”
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR