Blinken mengatakan kedua belah pihak juga membahas bidang-bidang di mana kepentingan mereka selaras, termasuk Iran, Korea Utara, Afghanistan dan perubahan iklim, serta bidang-bidang perbedaan, seperti perdagangan dan ekonomi.
"Kami berharap untuk melakukan pembicaraan langsung yang keras tentang berbagai masalah, dan itulah yang kami miliki, kesempatan untuk menjabarkan prioritas dan niat kami dan mendengar dari pihak China, prioritas dan niat mereka," kata Sullivan.
“Kami dengan mata jernih saat masuk dan kami keluar dengan mata jernih. Jadi kami akan kembali ke Washington dan terus mengamati di mana kita berada” dan berkonsultasi lebih lanjut dengan sekutu.
Sullivan mengatakan AS akan menangani masalah seperti Afghanistan melalui "saluran diplomatik normal".
Menteri Luar Negeri China Wang Yi menekankan keengganan Beijing untuk melanjutkan masalah yang dianggapnya sebagai yurisdiksi kedaulatan, sambil mengulurkan kemungkinan kerja sama di luar area ini.
"Kami berharap Amerika Serikat tidak akan meremehkan tekad China untuk mempertahankan wilayahnya, melindungi rakyatnya, dan mempertahankan kepentingannya yang benar," katanya.
“China dan AS harus bergerak ke arah satu sama lain sambil menghormati kepentingan inti masing-masing. Atas dasar kesamaan ini, China bersedia mengadopsi sikap terbuka terhadap Amerika Serikat."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR