Diplomat top China Yang Jiechi dalam pidatonya yang panjang memuji keberhasilan China dalam mengatasi Covid-19 dan mengatasi kemiskinan, sementara AS masih memerangi pandemi.
“Kami tidak mencari konflik, tetapi kami menyambut persaingan yang ketat, dan kami akan selalu membela prinsip-prinsip kami, untuk rakyat kami, dan untuk teman-teman kami,” kata Sullivan, menurut transkrip kumpulan pertemuan tersebut.
Kemudian Blinken memberi tahu rekan-rekan China-nya bahwa pihak AS akan segera menguraikan "keprihatinan mendalam" tentang tindakan China di Xinjiang, Hongkong dan Taiwan, pemaksaan ekonomi sekutu AS dan serangan dunia maya di Amerika Serikat.
“Setiap tindakan ini mengancam tatanan berbasis aturan yang menjaga stabilitas global,” katanya.
Yang dengan cepat membalas, menuduh Washington menggunakan kekuatan finansial dan militernya untuk menekan negara lain dan menambahkan bahwa kebijakan keamanan nasional AS yang kejam mengancam masa depan perdagangan global.
Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China, katanya.
Partai Komunis menikmati dukungan luas, tambahnya, mengutip jajak pendapat, sementara AS harus berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dan tidak ada yang bisa dibanggakan pada saat orang kulit hitam Amerika "dibantai".
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR