Dan dalam surat-surat VOC sesudah tahun 1656 disebut-sebut tentang sebuah gudang peluru di benteng Maatsland. Jadi untuk kesekian kalinya benteng Holandia berganti nama pula.
Sejak tahun 1665 benteng Maatsland dinyatakan berbahaya karena hampir runtuh, sehingga ditinggalkan sama sekali. Sementara itu bagian Selatan kota Batavia semakin ramai dengan bermunculannya rumah-rumah, warung-warung dan pabrik-pabrik arak milik Cina.
Dan bekas benteng Maatsland di sudut Tenggara tadi, karena letaknya yang tepat di belokan sungai, menjadi tempat orang-orang membuang sampah dan segala macam kotoran.
Waktu Camphuijs menjadi Gubernur Jendral, ia membeli tanah di bagian Tenggara kota Batavia termasuk di dalamnya bekas benteng kita. Ketika ia meninggal tahun 1695 daerah itu sudah berubah menjadi sebuah taman yang indah dengan rumah dan kebun luas disekelilingnya, kecuali reruntuhan benteng yang masih tetap seperti sediakala.
Rupanya Camphuijs menilai betapa pentingnya peranan yang dimainkan oleh benteng Maatsland itu dahulu sewaktu menghadapi serbuan Mataram, sehingga ia mengeluarkan peraturan yang melarang mengubah atau merombak reruntuhan benteng tadi.
Puluhan tahun lamanya sesudah itu reruntuhan benteng tadi tetap dibiarkan. Beberapa orang pernah mencoba mengajukan permohonan untuk membeli dan merombak bekas benteng tadi, namun permohonan itu selalu ditolak.
Keadaan sedemikian baru berakhir pada tahun 1766. Waktu itu tanah di bagian Tenggara Batavia dibeli oleh Mr. Pieter Cornelis Hasselaar, yang waktu itu menjabat "Waterfiscaal".
Dalam suratnya kepada Gubernur Jendral tanggal 8 Juli 1766 ia mengajukan permohonan membenahi reruntuhan benteng di dekat tanah kediamannya.
Dalam suratnya itu antara lain ia memorhon agar "semua reruntuhan benteng, yang dulu bernama Maatsland, dan kini bernama Batenburg, yang juga dikenal sebagai Kota Tahi, yang selama ini tidak lain hanya menjadi sarang ular dan hewan-hewan kotor lainnya, untuk dibongkar dan dibersihkan".
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR