Permohonannya ternyata dikabulkan dan sejak saat itu hilanglah bekas-bekas benteng yang begitu banyak meninggalkan riwayat tadi.
Dari surat Hasselaar itu juga kita mengetahui bahwa benteng .Holandia pada saat terakhirnya sebelum rata dengan tanah bernama Batenburg. Dan sekali lagi kita juga tahu bahwa tempat itu dikenal dengan julukan daerah sungai yang dibiarkan 'Kota Tahi".
Bahkan Dr. F. de Haan penyusun buku “Oud-Batavia” yang terkenal itu mengatakan bahwa pada tahun 1899 jalan di sebelah Barat (bekas) benteng Hollandia, yang bernama “Buiten Kaaimans Straat”, oleh penduduk disebut “Gang Tahi”.
Rupanya – dan ini boleh kita anggap sebagai kesimpulan – daerah sungai yang dibiarkan selama puluhan tahun berupa reruntuhan benteng itu menjadi tempat tumpukan segalam macam kotoran dan sampah.
Dan secara kebetulan bahwa sebelumnya di tempat itu terjadi “episode kotoran manusia” pada waktu terjadi serbuan tentara Mataram.
Dan lahirlah kemudian julukan untuk bagian kota itu: Kota Tahi!
Baca Juga: Burahol alias Kepel, Tanaman Langka Pewangi Badan Putri Keraton Hingga Merawat Kesehatan Ginjal
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR