Kekurangan makanan adalah salah satu alasan paling umum terjadinya kerusuhan.
Di kota-kota provinsi, perusuh akan mengincar gubernur atau elit lokal dengan serangan mereka (yang biasanya berupa pembakaran atau rajam).
Di kota Roma, massa yang marah akan diserang langsung oleh Pengawal Praetorian, pengawal kaisar, dan unit militer lainnya.
Pada tahun 238 M, Tahun Enam Kaisar, sebagian besar kota Roma dibakar selama pertempuran antara kaum Pleb dan tentara.
Namun, kedua belah pihak mengambil keuntungan dari kekacauan itu untuk melawan kaum elit.
Seluruh harta benda beberapa orang kaya dijarah oleh penjahat dan kelas bawah, yang bergabung dengan tentara untuk mencapai tujuan.
Untuk pria elit, yang rumah tangganya dipenuhi budak laki dan perempuan, batasan pemaksaan dan pemerkosaan menjadi kabur.
Setiap majikan memiliki kuasa penuh untuk menggunakan budaknya sesuai keinginannya, menurut filsuf Musonius Rufus, seperti melansir dari historyextra.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR