Selain itu, pengembangan kapasitas pertanian negara tersebut tertinggal dari kebutuhan akan persediaan bahan makanan, yang disebabkan oleh iklim ekstrim di Timor-Leste.
Kelangkaan makanan merupakan hal yang umum selama musim hujan Timor-Leste.
Harga yang tinggi dari pilihan makanan yang terbatas berkontribusi pada tingginya angka kemiskinan di Timor-Leste karena warga negara harus mengeluarkan uang lebih dari yang mereka mampu dan masih tersisa dengan makanan yang tidak mencukupi.
Terakhir, kurangnya akses ke makanan kaya gizi dan budaya tabu terhadap pilihan makanan non-tradisional membuat banyak orang Timor mendasarkan makanan mereka pada makanan pokok yang kekurangan gizi.
Makanan terkadang seluruhnya terdiri dari nasi.
Pola makan yang kurang gizi berkontribusi pada tingginya angka kekurangan gizi dan stunting anak-anak di Timor-Leste.
Dari 2014 hingga 2018, lebih dari seperempat penduduk Timor-Leste menderita kekurangan gizi dan lebih dari sepertiga anaknya menderita stunting.
Tanggapan COVID-19 Timor-Leste
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR