Sebuah laporan baru-baru ini, Global Corruption Barometer - Asia, menemukan bahwa banyak sekali warga Myanmar yang berpikir pemerintah mereka melakukan pekerjaan yang baik dalam menangani korupsi, dan bahwa orang biasa dapat membuat perbedaan dalam memerangi korupsi.
Namun, sayangnya, terlepas dari perbaikan-perbaikan tersebut, terdapat kesenjangan hukum dan struktural yang menghambat upaya antikorupsi.
Selain itu, militer terus bertindak tanpa hukuman dan pemerintah tidak berbuat banyak untuk melindungi hak asasi manusia, termasuk kebebasan berekspresi dan berkumpul.
Mengalami peningkatan signifikan bukan berarti Myanmar termasuk negara yang bersih dari korupsi.
Skor transparansi 28 yang dimiliki Myanmar masih jauh dari skor CPI sempurna yang ditetapkan Transparency International.
CPI merupakan Indeks yang memeringkat 180 negara dan wilayah berdasarkan persepsi tingkat korupsi sektor publik menurut para ahli dan pengusaha.
Digunakan skala nol hingga 100, di mana nol sangat korup dan 100 sangat bersih.
Dengan skor tersebut, Myanmar hanya menempati peringkat ke-137 dari 180 negara.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR