Center for International Policy, sebuah lembaga think-tank yang berbasis di Washington DC, mengkritik penjualan semacam itu, dengan mengatakan bahwa penjualan tersebut hanya memicu konflik di wilayah tersebut.
Pemerintahan Biden tidak merinci kesepakatan lain apa yang mungkin sedang ditinjau.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada hari Rabu (27/01) menandatangani serangkaian perintah yang ditujukan untuk menahan kenaikan suhu global dan mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah KTT Iklim pada bulan April.
Presiden yang baru dilantik itu mengatakan AS harus mengambil peran utama dalam perang melawan perubahan iklim.
Biden, yang menandatangani perintah eksekutif pada hari pertamanya menggiring AS bergabung kembali ke dalam Perjanjian Iklim Paris.
Ia juga telah menunjuk beberapa pakar lingkungan mengisi peran kunci dalam pemerintahannya, seperti mantan menteri luar negeri John Kerry sebagai utusan khusus iklimnya, sebuah posisi yang sekarang memiliki kursi di Dewan Keamanan Nasional.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR