Intisari-online.com - Salah satu kesepakatan yang diwariskan oleh Donald Trump adalah normalisasi hubungan antara negara Arab dengan Israel.
Salah satu yang membuat kesepakatan itu berjalan mulus adalah iming-iming Amerika yang bersedia melakukan transaksi senjata dengan negara Arab.
Amerika bersedia menjual salah satu jet tempur terbaik miliknya F-35 kepada negara-negara yang mau melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Akan tetapi baru-baru ini, Amerika Seikat (AS) mengumumkan pada hari Rabu (27/01) bahwa mereka telah menangguhkan sementara penjualan senjata bernilai miliaran dolar ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.
Seorang perwakilan Departemen Luar Negeri menyebut langkah itu sebagai "tindakan administratif rutin" dengan mencatat bahwa langkah itu adalah standar bagi pemerintahan yang baru masuk untuk meninjau kesepakatan penjualan senjata berskala besar yang diprakarsai oleh pemerintahan sebelumnya
Departemen Luar Negeri mengatakan penangguhan sementara akan memungkinkan pemerintahan Biden untuk memastikan "penjualan senjata AS memenuhi tujuan strategis kami untuk membangun mitra keamanan yang lebih kuat, operatif, dan mumpuni."
Penjualan yang telah ditunda antara lain adalah kesepakatan besar-besaran dengan UEA bernilai US$ 23 miliar (Rp 322 triliun), untuk memasok 50 jet tempur siluman Lockheed-Martin F-35. Kesepakatan itu dicapai pada hari-hari terakhir kepresidenan Donald Trump.
Belum jelas kesepakatan lain mana lagi yang mungkin ditangguhkan, karena pemerintahan Trump telah mengatur sejumlah penjualan ke negara-negara di Teluk Arab.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR