Intisari-Online.com – Abad ke-20 dirusak oleh dua perang dunia yang dahsyat, peristiwa mengerikan dan dahsyat sehingga kita yang lahir setelah itu terjadi hanya dapat merasakan rasa syukur yang sangat besar bahwa kita cukup beruntung untuk menghindarinya.
Perang Dunia Pertama dan Kedua tetap menjadi topik populer untuk buku fiksi dan non-fiksi, film, dokumenter TV, dan drama.
Dan tidak heran, mereka menawarkan rangkaian cerita menarik yang tampaknya tak ada habisnya, matang dengan drama dan kegembiraan manusia.
Tapi haruskah kita mengambil minat seperti itu?
Apakah kita benar-benar bersenang-senang dalam kemalangan zaman yang dapat dengan mudah kita kenali dari zaman kita sendiri?
Aman dalam pengetahuan bahwa sebagian besar dari kita di pulau kecil yang aman tidak akan pernah menghadapi kengerian seperti itu dalam kehidupan kita sehari-hari?
Menurut Paul Dowswell, yang banyak menulis buku tentang Perang Dunia, ‘saya pikir kita harus.’
‘Saya telah menulis banyak buku tentang dua perang dunia, baik fiksi maupun nonfiksi, untuk anak-anak dan dewasa muda, dan salah satu hal yang menginspirasi saya dan membuat saya ingin terus melakukannya, adalah membuat sejarah dapat diakses.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR