Intisari-Online.com - 3 Januari mendatang akan menandai peringatan satu tahun pembunuhan komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani di Baghdad dalam serangan pesawat tak berawak AS.
Serangan itu diperintahkan oleh Donald Trump.
Setelah serangan, Iran menanggapi pembunuhan itu dengan meluncurkan rudal balistik di dua pangkalan AS di Irak, dan mengancam serangan lebih lanjut.
Selain peringatan kematian Soleimani yang akan datang, ketegangan di kawasan itu telah meningkat setelah pembunuhan 27 November terhadap Mohsen Fakhrizadeh, seorang ahli fisika nuklir dan rudal senior Iran, di luar Teheran.
Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan itu dan mengancam akan menanggapi.
Pejabat Israel tidak secara terbuka mengomentari acara tersebut, meskipun seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada New York Times bahwa Tel Aviv harus "berterima kasih" oleh dunia karena telah membunuh ilmuwan tersebut.
Hingga kini, Iran terus mengatakan akan balas dendam yang keras akan pembunuhan Soleimani oleh AS tersebut.
Untuk itu, Pentagon disiagakan awal bulan ini, mengutip "risiko tinggi" dari Iran.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR