Find Us On Social Media :

Tak Terima Dituduh Jadi Dalang Penyerangan Kedubes AS di Irak, Iran Sebut Amerika Ketakutan Sehingga Tingkatkan Tekanan Militer

By Tatik Ariyani, Selasa, 29 Desember 2020 | 13:45 WIB

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani.

Intisari-Online.com - Hubungan antara Amerka Serikat dan Iran semakin memburuk.

AS kerap memberlakukan sanksi pada Iran atas program nuklir yang dikembangkannya.

Juga mengancam akan memberi sanksi pada pihak mana pun yang terlibat dengan Iran.

Dengan sanksi-sanksi tersebut, ekonomi Iran menjadi semakin terpuruk.

Ditambah lagi dengan pembunuhan yang dilakukan AS atas jenderal Iran Qasem Soleimani di Baghdad, Irak, awal tahun ini.

Baca Juga: Amerika dan Israel Diam-diam Nyelonong Lewati Batas Pertahanan Terpenting Iran, Langsung Buat Militer Iran Mencak-mecak dan Keluarkan Peringatan Keras, 'Jangan Coba-coba'

Hal itu semakin menambah kebencian Iran pada pemerintahan Trump, begitu pula sebaliknya.

Melansir Newsweek, Senin (28/12/2020), Iran membantah tuduhan AS bahwa mereka terlibat dalam serangan baru-baru ini yang menargetkan kedutaan besar Washington di Baghdad, Irak.

Iran menuduh Presiden Donald Trump hanya menanamkan ketidakstabilan lebih lanjut di Irak dengan peningkatan gerakan militer pada saat-saat penting bagi ketiga negara tersebut.

Serangan roket di dekat fasilitas AS di ibu kota Irak telah biasa terjadi selama satu setengah tahun terakhir karena ketegangan yang meningkat antara pasukan AS dan milisi Irak yang mendukung Iran.

Baca Juga: Setahun Pasca Kematian Jenderal Paling Kuat di Iran Karena Serangan Udara Suruhan Trump, Iran Tuntut Balas Dendam yang Paling Keras, Bersumpah Akan Lakukan Hal Ini pada Amerika