Intisari-online.com - Akhir tahun 2020 ini dunia dikejutkan dengan penolakan China untuk produk impor dari Australia.
Padahal, China adalah pasar utama untuk semua produk ekspor Australia.
Mulai dari jelai, anggur, bijih besi, daging sapi, batubara dan masih banyak komoditas lain, semua yang dari Australia ditolak China.
Konflik perdagangan ini desas-desusnya memang sudah lama terjadi, dan hanya baru-baru ini saja memanas menjadi perang dagang.
Meski begitu, dari perang dagang ini menimbulkan perubahan harga komoditas yang dimaksudkan.
Bijih besi dikabarkan mengalami kenaikan harga, meningkat hampir sampai rekor tertinggi harga komoditas ini sejak 2011 lalu.
Hal itu terjadi setelah Asosiasi Besi dan Baja China (CISA) mengadakan pembicaraan minggu lalu dengan perusahaan Australia Rio Tinto dan BHP.
Rio Tinto dan BHP adalah dua dari tambang-tambang bijih besi terbesar di dunia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR