Sementara pada 2019, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga pernah
mengonfirmasi bahwa Washington siap mendukung Manilla jika diserang di
Laut China Selatan sesuai dengan ketentuan Joint Defense Treaty (MDT)
yang ditandatangani kedua belah pihak tahun 1951.
Mengutip news.com.au, Jenderal tertinggi Pentagon, Mark Milley, menyarankan beberapa strategi yang perlu dilakukan AS untuk menghadapi China.
Menurutnya, untuk mencegah China menguasai Pasifik barat dalam konflik, AS harus memiliki unit berbasis darat di Filipina, Vietnam dan Australia, yang mengoperasikan baterai rudal presisi jarak jauh yang dapat menghancurkan kapal angkatan laut China.
“Mengapa kita harus menyerahkan ruang itu kepada mereka? Seharusnya kita tidak melakukannya,” katanya.
Selain itu, secara umum AS juga harus sepenuhnya merangkul robotika dan kecerdasan buatan jika ingin mempertahankan keunggulan dari China, mengingat China dengan cepat telah mengembangkan kemampuan semacam itu.
Menurutnya, senjata robotik akan menjadi umum di seluruh dunia dalam 10 atau 15 tahun.
"Mereka (China) tidak hanya ingin mencocokkan kami tetapi melebihi kami, mendominasi kami, dapat mengalahkan kami dalam konflik bersenjata
pada pertengahan abad," kata Ketua Umum Gabungan Mark Milley dalam simposium online di Institut Angkatan Laut AS.
Katanya, Pentagon membutuhkan pasukan yang lebih kecil dan lebih mampu yang dipersenjatai dengan rudal jarak jauh yang ditempatkan lebih luas di seluruh Asia untuk bersaing dengan China.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR