"Kami adalah tamu di negeri ini, dan kami hadir di sini untuk membantu masyarakat pulih dari trauma konflik dan bukan untuk mengabadikannya," ujarnya.
Ketika Dewan Keamanan PBB membentuk misi pada Agustus tahun 2006.
Sukehiro Hasegawa, pejabat tinggi PBB di Dili, menjanjikan tindakan keras terhadap perilaku personel PBB.
Di New York, PBB baru saja menerima laporan internal yang mengungkap budaya yang menutupi perilaku menyimpang dan keterlaluan oleh staf PBB di Timor Leste selama bertahun-tahun.
Laporan tersebut mengungkapkan penjaga perdamaian meninggalkan setidaknya 20 bayi yang mereka miliki sebagai ayah dari wanita Timor yang dilanda kemiskinan.
Para wanita itu berakhir distigmatisasi dan dalam beberapa kasus dikucilkan oleh komunitas mereka.
Itu juga mengungkapkan pelecehan seksual terhadap anak-anak dan bestialitas.
Source | : | The Age |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR