Penulis
Intisari-Online.com -Rusia menangkap seorang pakar rudal hipersoniknya karen diduga telah membocorkan rahasia pengembangan senjata penting negara tersebut.
Profesor Muda Anatoly Gubanov, nama pakar rudal yang dimaksud, dituduh berkhianat setelah sebelumnya menjadi buruanbadan kontra-intelijen "Negeri Beruang Merah" FSB di Moskwa.
Gubanov kini ditahan dan terancam penjara 12-20 tahun.
"Berdasarkan hasil penyelidikan, Gubanov menyerahkan data pengembangan aviasi kategori rahasia ke Negara Barat," jelas FSB.
Gubanov diketahui bekerja dengan sejumlah pakar dalam proyek internasional bernama Hexafly-Int.
Mengembangkan pesawat penumpang berbahan bakar hidrogen berkecepatan tinggi.
Pria berusia 64 tahun itu bekerja sama dengan ilmuwan yang berasal dari Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Italia, dan Australia.
Harian Rusia Kommersant memberitakan, tujuan sebenarnya Gubanov adalah pengembangan desain rudal yang belum ada di militer mana pun.
Si pakar disebut sudah melakukan sejumlah penelitian sains yang masuk kategori rahasia, dengan dugaan dia menyebarkan data itu melalui Hexafly-Int.
Dilansir The Sun Sabtu (5/12/2020), Gubanov adalah fisikawan yang mempunyai spesialisasi di bidang mesin roket solid supersonik.
Dia merupakan bagian dari dinasti ilmuwan yang bekerja di sektor penting Rusia. Termasuk mertuanya, Profesor Leonid Shkadov, pakar aviasi Uni Soviet.
Gubanov disebut sudah menandatangani pakta untuk tak memberikan informasi mengenai senjata rahasia yang dikembangkan Kremlin, tapi dilanggar.
Sementara kantor berita Interfax mengabarkan, Gubanov diduga sudah membahayakan keamanan Rusia demi kepentingan pihak asing.
Merujuk pada sidang tertutup yang diselenggarakan di Penjara Lefortovo, Gubanov diperintahkan tetap dalam tahanan hingga sidang selanjutnya pada Februari.
Terdapat spekulasi informasi yang dijual oleh Gubanov meliputi Kinzhal, rudal hipersonik yang bisa melaju hingga 10 kali kecepatan suara.
Gubanov menjadi ilmuwan terbaru yang ditangkap oleh aparat "Negeri Beruang Merah", dalam kebijakan yang disindir kritikus sebagai "bermain mata-mata".
Interfax mengutip kolega yang mengaku mereka terkejut dengan penangkapan Gubanov. Sebab, dia dikenal sangat dihormati mahasiswanya.
Kremlin sudah lama menaruh curiga bahwa teknologi rudal hipersonik yang menjadi kebanggaan mereka sudah dijual kepada Negara Barat.
Pada 2018, FSB menyerbu fasilitas penelitian yang dikelola lembaga antariksa Roskosmos dan menginterogasi sejumlah pegawai.
Hasilnya, mereka menangkap setidaknya 10 orang, termasuk direktur dari TsNIIMash, di mana mereka dijerat tuduhan pengkhianatan.
Moskwa sendiri sudah mengumumkan penemuan dalam persenjataan. Selain Kinzhal atau Belati, terdapat rudal hebat lainnya bernama Zircon.
Misil ini diklaim bisa melaju hampir 10.000 km per jam. Senjata itu disebut bisa menyapu sebuah kota di AS jika Perang Dunia III pecah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diduga Bocorkan Rahasia ke Negara Barat, Pakar Rudal Hipersonik Rusia Ditangkap", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/12/06/174814070/diduga-bocorkan-rahasia-ke-negara-barat-pakar-rudal-hipersonik-rusia?page=all#page2.Penulis : Ardi Priyatno UtomoEditor : Ardi Priyatno Utomo