Ia dan tim kampanyenya sekarang sedang memikirkan cara untuk membentuk atau menggugurkan hasil pemilu jika perlu.
Sedangkan tim Joe Biden sedang mendiskusikan bagaimana mengusir Donald Trump jika ia kalah tapi tidak mau pergi dari Gedung Putih.
Hal ini sudah tunjukkan betapa hancurnya pesta demokrasi salah satu negara paling demokrasi di dunia.
Lebih buruk lagi, sekarang sudah resmi UU yang melegalkan kepemilikan senjata tajam, hanya dengan keberuntungan semata senjata api tidak akan digunakan setelah pemilu ini.
Namun itu tidak menjamin, karena Trump telah mendorong kekerasan semenjak hari pertama ia menjabat, dan ia tidak tampak menurunkannya saat ini.
Pada debat kandidat presiden pertama ia memanggil kelompok supremasi kulit putih sayap kanan, Proud Boys, untuk "bersiap dan kokang senjata" yang indikasikan mungkin akan ada penggunaan senjata setelah hasil Pemilu keluar.
Temuan terbaru media New York Times telah tunjukkan kecurangan Trump dalam membayar pajak: ia hanya membayar pajak penghasilan tahun 2016 dan 2017, dan selanjutnya ia berhenti membayarnya.
Times juga laporkan bahwa Trump menerima bantuan finansial dari negara seperti Turki dan Arab Saudi.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR