Advertorial

Pantas Khabib Nurmagomedov Jadi Petarung Nomor Satu di Dunia, Ternyata Ayahnya Pernah Jadi Mantan Anggota Militer Rusia, Lihat Saja Kekuatan Militer Rusia yang Mematikan Ini

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com -Khabib Nurmagomedov mengumumkan bahwa dia resmi pensiun dari ajang UFC.

Pengumuman itudisampaikan oleh pria berusia 32 tahun asal Rusia itu setelahmempertahankan gelar ringannya di UFC 254 di Abu Dhabi denganmengalahkan Justin Gaethje pada Sabtu (24/10/2020).

"Itu pertarungan terakhirku," kata Khabib Nurmagomedov seperti dilansir dari bbc.com pada Minggu (25/10/2020).

"Tidak mungkin aku datang ke sini tanpa ayahku."

Baca Juga: Bukan Lagi Kelompok Agama, Dunia Kini Hadapi Ancaman Terorisme yang Lebih Berbahaya, Aksinya Meningkat 320% di Seluruh Dunia

Bagi seorangKhabib Nurmagomedov,Abdulmanap Nurmagomedov, tidak hanya seorang ayah. Namun juga pelatih dan mentornya.

Dia diketahuimeninggal dunia pada Juli 2020setelah komplikasi yang timbul dari Covid-19.

"Ini adalah pertama kalinya setelah apa yang terjadi dengan ayah saya, ketika UFC menelepon saya tentang (berkelahi) dengan Justin, saya berbicara dengan ibu saya selama tiga hari," kataKhabib Nurmagomedov.

"Dia tidak ingin aku bertarung tanpa ayah."

"Tapi aku berjanji padanya bahwa ini akan menjadi pertarungan terakhirku."

Baca Juga: Kondisi Laut China Selatan Memanas, TNI AL Tingkatkan Kemampuan Tempur, Langsung Gelar Latihan Laut dan Udara di Natuna Utara, Berbagai Senjata pun Diturunkan

"Dan jika aku memberikan kata-kataku, aku harus mengikuti ini."

"Itu pertarungan terakhirku di sini."

Khabib Nurmagomedov sendiri dikenal sebagai petarung nomor satu di dunia.

Ternyata,ketangguhan Nurmagomedov tidak didapat secara instan.

Melainkan karena ayahnyaadalah seorang mantan anggota militer Rusia.

AbdulmanapNurmagomedov diketahui menggunakan lantai rumahnya untuk melatih gulat anak-anak di kampung.

Tak heran jika ayah si petarung itu memiliki kedisiplinan luar biasa, mengingat masa lalunya yang pernah menjadi bagian dari militer Rusia.

Terlepas dari itu, inilah 7 kekuatan militer Rusia yang perlu Anda ketahui sebagaimana diwartakan padaDeutsche Welle:

1. Tujuh dekade Kalashnikov

AK 47 (Avtomat Kalashnikova 1947) 30 round ini bisa dibilang sebagai senjata api yang paling terkenal di dunia.

Insinyur Soviet Mikhail Kalashnikov menciptakan senapan otomatis setelah Perang Dunia II.

Baca Juga: Amerika Harus Waspada, Kim Jong-Un Janji Akan Terus 'Bersahabat' dengan China, Jika Digabung Seperti Ini Kekuatan Militer Mereka

2. Makarov terbang ke luar angkasa

Pistol Makarov 9mm mulai beroperasi pada tahun 1951 sebagai senjata tambahan untuk tentara Soviet, polisi dan pasukan khusus Spetsnaz.

Para kosmonot Soviet bahkan membawa senjata itu ke luar angkasa sebagai bagian dari perangkat survival khusus.

3. MiG-29 masih terbang tinggi

Mikoyan MiG-29 pertama kali memasuki produksi pada awal 1980-an, dan dipuji sebagai dogfighter yang sangat lincah dan tangkas.

Model asli sejak itu telah dikalahkan oleh kedua petarung NATO dan saudaranya Sukhoi yang lebih mahal.

Tetapi variannya masih digunakan dalam pertempuran.

4. Ledakan dari masa lalu

Tentara Merah menggunakan Katyusha yang dilengkapi peluncur rudal untuk menghancurkan tentara Jerman dalam Perang Dunia II.

Baca Juga: Muak Dikritik Berbagai Pihak, Militer China Klaim Tidak Takut Perang dan BeriAncaman Perang Dunia 3 yang Menakutkan, Presiden China Xi Jinping: Jangan Main-main dengan Kami!

5. S-300 dan turunannya

Pada tahun 2016, Rusia menjual sistem pertahanan udara canggihnya ke Iran, tetapi tetap diam tentang rinciannya.

Versi era Perang Dingin S-300 memiliki jangkauan 150 kilometer dan dapat mencapai target pada ketinggian di atas 27 kilometer.

6. Senapan sniper Dragunov

Senapan sniper Dragunov pertama kali diperkenalkan ke tentara Soviet pada tahun 1963.

Sejak saat pula peredarannya semakin meluas ke seluruh penjuru dunia.

7. T-34, simbol dari suatu era

Tentara Merah berutang banyak kemenangannya atas Jerman ke T-34 yang ikonik, ang pertama kali muncul di medan perang pada tahun 1941.

T-34 yang diuji perang akhirnya menjadi tank perang yang paling banyak diproduksi dan mempengaruhi kendaraan lapis baja selama beberapa dekade.

Militer Rusia masih menghormatinya dengan menyelenggarakan parade Hari Kemenangan. (Muflika)

Baca Juga: Sudah 10 Tahun Kerja Sama Soal Senjata Nuklir, Amerika Tiba-tiba Tolak Proposal Rusia, Putin Berang danSebutNegara Trump Bukan Lagi Negara Adidaya, 'China Sudah Kalahkan AS!'

Artikel Terkait