Advertorial

Kondisi Laut China Selatan Memanas, TNI AL Tingkatkan Kemampuan Tempur, Langsung Gelar Latihan Laut dan Udara di Natuna Utara, Berbagai Senjata pun Diturunkan

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Kondisi Laut China Selatan yang memanas ternyata membuat militer Indonesia bersiaga.

Walau kemungkinan ikut berperang kecil, namun karenaada Pulau Natuna di sana, membuat militer Indonesia berjaga-jaga.

Apalagi Indonesia memang memiliki basis militer di Pulau Natuna. Dan basis militer itu cukup kuat untuk melindungi wilayah NKRI.

Nah, gunameningkatkan kemampuan tempur personel serta uji kesiapan operasional, mereka menggelar latihan.

Baca Juga: Amerika Harus Waspada, Kim Jong-Un Janji Akan Terus 'Bersahabat' dengan China, Jika Digabung Seperti Ini Kekuatan Militer Mereka

Dilansir dari serambinews.com pada Sabtu (24/10/2020),Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) KRI dan Pesawat Udara TNI AL, Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I melaksanakan Latihan Gundala Sakti-20.

Latihan tersebut dipimpin Komandan Guspurla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Dato Rusman SN SE MSi, selaku CTF 20 onboard di KRI Jhon Lie-358 di Perairan Laut Natuna Utara, Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Muak Dikritik Berbagai Pihak, Militer China Klaim Tidak Takut Perang dan BeriAncaman Perang Dunia 3 yang Menakutkan, Presiden China Xi Jinping: Jangan Main-main dengan Kami!

Latihan Gundala Sakti-20 melibatkan 4 (empat) Unsur KRI yakni KRI Jhon Lie-358, KRI Sutanto-377, KRI Cut Nyak Dien-375, dan KRI Wiratno-379, serta 1 Pesawat Udara Patroli Maritim (Patmar) P-8303/CN-235.

Materi latihan yang digelar yaitu latihan peperangan anti udara, peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, latihan komunikasi dan manuver taktis.

Dalam peningkatan koordinasi dengan pesawat patroli maritim dilaksanakan latihan sharing informasi dan koordinasi dalam mengoptimalkan kemampuan deteksi pada pelaksanaan operasi.

Danguspurla Koarmada I menyampaikan bahwa latihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan tempur personel serta mengoptimalkan kerjasama dan koordinasi antar Alutsista KRI dengan Pesawat Udara TNI AL yang beroperasi di Perairan Laut Natuna Utara.

“Kerjasama dan koordinasi antara KRI dengan Pesawat Patroli Maritim TNI AL di daerah operasi sangat penting."

"Kerjasama ini akan meningkatkan taktik dan strategi operasi di lapangan yang harus terus berimpruvisasi untuk menghadapi tantangan yang dinamis dan semakin kompleks,” ujar Komandan Guspurla Koarmada I, Laksamana Pertama TNI Dato Rusman, dalam keterangan tertulis kepada Serambinews.compada Jumat (23/10/2020).

Baca Juga: Sudah 10 Tahun Kerja Sama Soal Senjata Nuklir, Amerika Tiba-tiba Tolak Proposal Rusia, Putin Berang danSebutNegara Trump Bukan Lagi Negara Adidaya, 'China Sudah Kalahkan AS!'

Sementara itu secara terpisah, Panglima Koarmada I Laksda TNI Abdul Rasyid K SE MM, menjelaskan bahwa latihan dan gelar operasi Koarmada I harus seimbang, seiring dengan perkembangan ancaman.

Ia mengatakan, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono telah memprioritaskan bahwa dalam pembangunan kekuatan TNI AL harus ada penyelarasan doktrin, operasi, latihan dan system pelatihan yang fleksibel dan adaptive terhadap dinamika situasi terkini.

“Begitu juga Latihan Gundala Sakti 20 ini bertujuan untuk tetap menjaga kemampuan tempur melalui latihan dengan memperhatikan prosedur Covid-19," demikian Panglima Koarmada I, Laksda TNI Abdul Rasyid.

(Zaki Mubarak)

(Artikel ini telah tayang diserambinews.comdengan judul "Tingkatkan Kemampuan Tempur, TNI AL Uji Alutsista Laut dan Udara di Natuna Utara")

Baca Juga: Sudah 10 Bulan Berlalu, WHO Sebut Dunia Berada di Titik Kritis Pandemi Covid-19, Klaim Beberapa Negara Berada di Jalur Berbahaya, Indonesia Gimana?

Artikel Terkait