Ragam Perayaan Tahun Baru di Berbagai Belahan Dunia, kok China Beda?

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Tiap-tiap negara punya caranya masing-masing untuk merayakan Tahun Baru. Yang unik adalah China, tahun barunya tak sama saban tahunnya (Porto Bay Hotels & Resorts via Flickr/Wikipedia Commons)
Tiap-tiap negara punya caranya masing-masing untuk merayakan Tahun Baru. Yang unik adalah China, tahun barunya tak sama saban tahunnya (Porto Bay Hotels & Resorts via Flickr/Wikipedia Commons)

Tiap-tiap negara punya caranya masing-masing untuk merayakan Tahun Baru. Yang unik adalah China, tahun barunya tak sama saban tahunnya.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Tahun baru selalu disambut dengan berbagai macam perayaan. Tapi tahukah Anda, ada sejumlah perayaan tahun baru di beberapa negara yang unik dan sangat berbeda dari sekadar pesta kembang api.

Tapi sebelum itu, alangkah baiknya kita tahu terlebih dahulu bagaimana sejarah tahun baru.

Sejarah tahun baru

Tahu baru merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Ada yang merayakannya dengan pesta kembang api, ada yang dengan doa bersama, ada juga yang dengan tradisi unik.

Perayaan tahun baru rupanya sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Menurut History seperti dilansir Sonora.Id, perayaan tahun baru yang pertama kali tercatat adalah sekitar 4.000 tahun lalu di Babilonia kuno.

Namun, saat itu tahun baru tidak dirayakan pada 1 Januari. Bagi orang Babilonia kuno, awal tahun adalah bulan baru setelah vernal equinox yaitu hari dimana durasi siang dan malam sama panjang, yang sekarang jatuh pada akhir Maret.

Untuk menyambut tahun baru, mereka mengadakan festival agama yang sangat meriah yang disebut Akitu. Pada festival itu, bangsa Babilonia kuno melakukan ritual selama 11 hari berturut-turut.

Sumber lain menyebutkan bahwa perayaan tahun baru sudah dilaksanakan oleh masyarakat Mesopotamia sekitar 2000 SM. Mereka merayakan pergantian tahun saat matahari berada tepat di khatulistiwa, yang sekarang jatuh pada 20 Maret.

Perayaan tahun baru itu disebut Nowruz, yang hingga kini masih dirayakan di beberapa negara Timur Tengah.

Lalu, kapan perayaan tahun baru pada 1 Januari? Dikutip dari History seperti dilansir Kompas.com, perayaan tahun baru pada 1 Januari pertama kali di zaman Kaisar Romawi Julius Caesar pada 46 SM.

Saat itu, Julius Caesar memutuskan mengubah penanggalan Romawi yang terdiri dari 10 bulan atau 304 hari, ciptaan Romulus pada abad ke-8. Julius Caesar lalu memperkenalkan kalender Julian yang terdiri dari 365 hari. Selain itu, 1 Januari ditetapkan sebagai hari pertama dalam satu tahun.

Julius Caesar juga mengatur penambahan satu hari setiap empat tahun sekali, yaitu pada Februari. Sedangkan nama Januari diambil dari nama dewa dalam mitologi Romawi, yaitu Dewa Janus, yang memiliki dua wajah yang menghadap ke depan dan ke belakang.

Masyarakat Romawi percaya bahwa Dewa Janus adalah dewa yang bisa melihat masa lalu, sekaligus masa depan. Untuk menghargai Dewa Janus, orang-orang Romawi mengadakan perayaan setiap 31 Desember tengah malam guna menyambut 1 Januari.

Ragam perayaan Tahun Baru di berbagai negara

- Ekuador

Orang-orang membakar ribuan benda yang menjadi simbol kesialan dari tahun-tahun sebelumnya di jalanan tepat pada malam pergantian tahun baru.

- Irlandia

Wanita lajang Irlandia akan menyimpan daun mistletoe di bawah bantalnya dengan harapan menemukan suami idaman di tahun yang akan datang.

- Argentina

Orang-orang memakan kacang sebelum memasuki tahun baru. Mereka percaya dengan memakan kacang maka akan mendatangkan keberuntungan di tahun mendatang.

- Jepang

Lonceng Candi Buddha di Jepang akan berdentang sebanyak 108 kali untuk menyambut Toshigami, the New Year’s God, yang dipercaya turun ke Bumi saat pergantian tahun.

- Yunani

Orang-orang menggantung bawang merah di depan pintu rumah mereka. Aktivitas ini dianggap sebagai simbol kelahiran kembali di tahun yang akan datang.

- Belgia

Anak-anak menulis surat untuk orangtuanya tepat pada 1 Januari.

- Spanyol

Orang-orang memakan 12 buah anggur pada saat hitungan mundur pergantian tahun sambil memanjatkan harapannya.

- Makedonia

Di Makedonia, perayaan tahun baru dilakukan sebanyak dua kali yakni tanggal 31 Desember dan 14 Januari berdasarkan kalender Macedonian Orthodox (juga disebut kalender Julian atau Lunar).

Orang China tahun barunya beda

Jika orang-orang di seluruh dunia merayakan Tahun Baru pada 1 Januari, beda halnya dengan orang-orang China. Tahun Baru mereka unik sekali karena, dilansir Majalah Bobo edisi 48-XII-1985, tak pernahjatuh pada tanggal Masehi yang tetap.

Kenapa? Ternayta hal inidisebabkan karena orang-orang Cina sejak 4000 tahun yang lalu menggunakan sistem kalender yang berdasarkan perhitungan bulan. Menurut perhitungan ini, Tahun Baru jatuh pada saat bulan sabit di antara bulan Januari-Februari.

Dan yang menarik lagi, pesta Tahun Barunya tidak hanya berlangsung satu hari saja, tapi sampai saat bulan purnama. Yaitu 15 hari kemudian. (Untuk 2025 ini, Tahun Baru China jatuh pada 29 Januari).

Lalu apa yang mereka lakukan untuk menyambut datangnya tahun yang baru?

Sesaat sebelum tahun baru, para ibu sibuk menyiapkan makanan, para bapak membersihkan rumah. Anak-anak juga tak mau ketinggalan. Mereka mencari kain sutera, kertas berwarna-warni dan kaca.

Lalu bersama teman-teman, mereka membuat sebuah lentera nan indah yang beraneka bentuk. Ada yang berbentuk mobil, pesawat terbang, binatang atau rumah tradisional Cina.Setelah selesai, lentera ini mereka pasang di halaman rumah, di depan toko, di kuil atau di jalan-jalan.

Perayaan Tahun Baru ini selain dimeriahkan dengan lentera juga dengan mercon. Anak-anak dan orang dewasa beramai-ramai memasang mercon.

Konon mercon yang nyaring bunyinya ini dimaksudkan untuk mengusir roh jahat yang sering mengganggu manusia. Orang Cina memang masih percaya adanya roh-roh.

Pada hari itu pula mereka mengadakan upacara memuja dewa dan nenek moyang mereka. Dan sekaligus mohon agar di tahun yang baru ini mereka dilimpahi rezeki.

Acara demi acara mereka lakukan dengan penuh suka cita. Tepat pada tanggal 15, pada saat bulan purnama seluruh warga kota dan desa berkumpul di suatu tempat.

Mereka datang berduyun-duyun dengan memakai pakaian berwarna-warni. Anak-anak memperlihatkan kebolehannya bermain jangkungan. Tapi...

"Bum... bummmm!" dari kejauhan terdengar suara tabuhan tambur.

Dan di belakangnya ada seekor binatang besar, bermata kuning keemasan, bergigi besar-besar dan berlidah merah. Dengan dipapah limapuluh orang laki-laki. Ia melenggak-lenggok di jalan raya.

Apakah gerangan yang terjadi? Oho, para laki-laki itu menarikan tarian Ular Naga.

Tarian ini selalu dilakukan pada saat terakhir perayaan Tahun Baru. Seekor ular naga yang terbuat dari kayu, dilapisi kain dan diberi hiasan-hiasan menggerakkan tubuhnya dengan lincah.

Para penonton yang berdiri di sepanjang jalan berdecak mengaguminya. Anak-anak kecil pun tak takut pada binatang raksasa yang panjangnya bermeter-meter itu.

Aneh yah, mengapa orang Cina memilih ular naga pada saat Tahun Baru? Konon, orang Cina menganggap ular naga itu sebagai simbol kebaikan.

Dengan tarian ular naga ini, mereka berharap Dewa Kebajikan sudi memberikan berkahnya di tahun yang baru. Para petani berharap diberi panen yang melimpah, sementara para pedagang memohon agar barang dagangannya laris.

Artikel Terkait