Advertorial

Gara-gara Komentar 'Ngawur' Donald Trump Ini, Ethiopia Siap Angkat Senjata Terhadap Mesir dan Sudan Atas Bendungan Sungai Nil

May N

Editor

Intisari-online.com -Sungai Nil menjadi sorotan utama setelah tiga negara ini bersengketa atas sungai tersebut.

Sebelumnya diketahui bahwa ada mega proyek pembangunan bendungan di sungai Nil.

Bendungan tersebut merupakan bendungan pembangkit listrik yang rencananya akan dipakai oleh tiga negara: Mesir, Sudan dan Ethiopia.

Namun pembangunan bendungan tersebut terbentur oleh beberapa masalah.

Baca Juga: Punya Utang Terlalu Banyak ke Amerika Hingga Kesulitan Membayarnya, Negara Ini Sampai Hati Berikan 'Sumber Kehidupan' Ini Hingga Rakyatnya Hidup Menderita

Mengutip Al Jazeera, Ethiopia mengecam "ancaman mengerikan" mengenai ketegangan dengan Mesir dan Sudan atas operasi bendungan raksasa sungai Nil.

Hal itu mereka keluarkan beberapa jam setelah Presiden AS Donald Trump berkomentar ngawur atas bendungan itu.

Komentar Trump bisa disebut ngawur karena Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed tidak secara spesifik menyebut komentar Trump yang mana.

Ahmed hanya menyebut "pernyataan resmi tentang ancaman mengerikan yang membuat Ethiopia mempertimbangkan kesepakatan tidak adil ini."

Baca Juga: Korut Permainkan Korsel, Tiba-tiba Buka Bendungan Ini Tanpa Beritahu! Rupanya Ada Alasan Jelas Mengapa Korsel Sebal Jika Bendungan di Perbatasan Itu Dibuka

Lebih lanjut lagi, Ahmed menyebutkan "ancaman-ancaman terhadap kedaulatan Ethiopia jelas-jelas tidak produktif, salah arah dan melanggar hukum internasional.

"Ethiopia tidak akan menyerah terhadap agresi berbentuk apapun, dan juga kami tidak akan berikan hak atas perlakuan kolonial."

Menteri Luar Negeri Gedu Andargachew memanggil duta besar AS untuk Ethiopia Michael Raynor untuk menjelaskan komentar Donald Trump.

Rupanya, komentar Trump datang saat ia melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Perdana Menteri Sudan.

Baca Juga: Liga Arab Makin Terpecah Belah, Kini Giliran Sudan yang Setuju Berdamai dengan Israel, Donald Trump Langsung Beri Hadiah dengan Hapus Sudan dari Daftar Negara Terorisme

Pembicaraan mengenai normalisasi hubungan Sudan dan Israel tersebut juga menyebutkan mengenai pembangunan bendungan yang ada.

Berbicara dengaan Perdana Menteri Abdalla Hamdok, Trump meminta resolusi atas ketegangan bendungan Ethiopia.

Ia memperingatkan: "Mereka akan meledakkan bendungan tersebut."

Dan yang ia maksudkan adalah Mesir.

Baca Juga: Padahal Terhitung Negara Miskin, Sudan Transfer ke AS Sampai 4,9 Triliun Rupiah Hanya Agar Status Mengerikan Ini Dihapus

"Dan akan kukatakan dengan keras dan jelas… mereka akan meledakkan bendungan tersebut. Dan mereka (Ethiopia) harus lakukan sesuatu," ujarnya selama telepon tersebut.

Sebelumnya, Trump telah mengatakan kepada Departemen Keuangan untuk menunda bantuan ke Ethiopia karena sengketa bendungan tersebut.

Hal itu telah membuat warga Ethiopia marah dan menuduh Washington tidak netral dalam upaya mereka menengahi sengketa atas Ethiopia, Mesir dan Sudan.

Akibatnya, Ethiopia mulai mundur dari pembicaraan tersebut.

Baca Juga: Perkara Air Jadi Pemicunya, Mesir Benar-benar Marah Ingin Gempur Ethiopia, 'Kami Akan Menjadi yang Pertama Menyerukan Perang'

Trump hanya mengatakan pada Jumat lalu "mereka tidak akan melihat uang itu kecuali mereka setuju dengan kesepakatan itu."

Mesir sendiri berulang kali telah mengatakan mereka ingin selesaikan sengketa itu dengan diplomasi.

Namun mereka juga menyebutkan akan menggunakan "semua kekuatan yang ada" untuk melindungi kepentingan rakyatnya.

Baca Juga: Pemimpin Uni Emirat Arab Harusnya Waspada, Nyawa Presiden Negara Ini Berakhir di Tangan Tentaranya Sendiri Setelah Berani Nyatakan Damai dengan Israel

Administrasi Ahmed menyebutkan sudah ada progres signifikan yang dibuat dalam menyelesaikan ketegangan sejak Uni Afrika mengambil alih negosiasi tersebut.

Walaupun begitu, komentar Trump telah membuat warga Ethiopia berang.

Dalam cuitannya, mantan Perdana Menteri Ethiopia Hailemariam Dessalegn mengatakan komentar Trump ngawur dan tidak bertanggung jawab.

"Orang itu tidak tahu apa-apa mengenai apa yang ia bicarakan," tulisnya.

Baca Juga: Getol Sebut China Sebagai Musuh Utama, Rusia Tertawa Melihat Trump Tidak Sadar Jika Negara Beruang Itu Merupakan Ancaman Utama Bagi Paman Sam

Diketahui Ethiopia, Sudan dan Mesir telah terlibat ketegangan atas pengoperasian bendungan selama bertahun-tahun.

Adis Ababa menginginkan pembangunan bendungan itu segera tercapai karena menurut mereka bendungan itu akan menghapus kemiskinan dan mereka bisa membangun pembangkit listrik besar.

Sedangkan Kairo, yang telah bergantung kepada Sungai Nil lebih dari 90% dari suplai air bersihnya, khawatir jika stok air yang menurun karena bendungan itu dapat berdampak buruk terhadap ekonomi mereka.

Khartoum sementara itu merasa mendapat keuntungan dari proyek tersebut yang hasilkan listrik murah dan pengurangan banjir.

Baca Juga: Sempat Ngotot Menentang, Israel Akhirnya Pasrah AS Jual Senjata Super Canggih ke UEA, Ternyata Gara-gara Dijanjikan Ini oleh Trump

Namun mereka juga khawair mengenai pengoperasian bendungan itu, yang dapat membahayakan bendungan yang lebih kecil, sebagaimana bergantung pada jumlah air yang mengalir ke bawah setiap harinya.

Sampai saat ini Kairo dan Khartoum sedang mencari kesepakatan yang tidak merugikan jumlah air yang masih bisa mereka dapatkan.

Banyak pakar yang menyayangkan komentar Trump.

William Davidson, analis senior di Grup Krisis Internasional mengatakan komentar Trump cukup berbahaya dan ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Baca Juga: Sudah 10 Tahun Kerja Sama Soal Senjata Nuklir, Amerika Tiba-tiba Tolak Proposal Rusia, Putin Berang danSebutNegara Trump Bukan Lagi Negara Adidaya, 'China Sudah Kalahkan AS!'

Ia khawatir karena komentar Trump tersebut justru akan sebabkan konflik regional.

Sementara Timothy Kadas, rekan non-residen di Institut Tahrir untuk Kebijakan Timur Tengah, mengatakan bahwa meski Trump berkomentar demikian, Mesir tidak akan lakukan aksi militer atas sengketa itu.

"Tidak jelas apa motivasi Trump mengatakannya. Kurasa ia kesal karena Ethiopia mundur dari pembicaraan itu dan menolak datang ke Washington," terangnya.

"Namun kurasa tidak ada risiko serius mengenai ancaman itu, Mesir telah memperjelas jika aksi militer bukanlah prioritas mereka."

Baca Juga: Yunani Kelimpungan Sampai Minta Bantuan Militer Mesir Hadapi Turki di Laut Mediterania, Rupanya Kekuatan Mesir Tidak Tanggung-Tanggung, Pernah Percundangi Militer Israel Waktu Ini

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait