Punya Utang Terlalu Banyak ke Amerika Hingga Kesulitan Membayarnya, Negara Ini Sampai Hati Berikan 'Sumber Kehidupan' Ini Hingga Rakyatnya Hidup Menderita

Afif Khoirul M

Penulis

Merasa dirugikan atas tindakan pemerintah yang berutang cukup banyak pada Amerika hingga dianggap mengorbankan rakyatnya.

Intisari-online.com - Sebagai negara yang membutuhkan pembangunan, sumber daya menjadi hal terpenting di dalamnya.

Maka tak jarang negara-negara kecil nekat mencari utangan dalam bentuk apapun ke negara-negara besar, seperti Amerika dan China.

Namun, banyak negara yang nekat terlalu banyak utang berakhir dalam kondisi menyedihkan.

Bahkan banyak rakyatnya yang sampai hidup menderita gara-gara menanggung utang yang diambil negaranya.

Baca Juga: Hebatnya! Tanpa Baku Tembak, 30 Prajurit Kopassus Berhasil Bikin Ribuan Pemberontak Kongo Gemetar Ketakutan dan Menyerah, Hanya Modal Kain Putih

Seperti kisah berikut ini, menurut 24h.com.vn pada Minggu (13/9/20), sebuah negara dirundung keputusasaan karena kesulitan membayar utang pada Amerika.

Negara tersebut adalah Meksiko.

Menurut sebuah laporan, baru-baru ini dilaporkan terjadi bentrokan antara penjaga nasional Meksiko dan para petani yang melakukan aksi unjuk rasa.

Mereka, merasa dirugikan atas tindakan pemerintah yang berutang cukup banyak pada Amerika hingga dianggap mengorbankan rakyatnya.

Baca Juga: Cara Gila Hong Kong Sukses Lakukan Tes Corona Massal: Pakar Ini Beberkan Rahasianya, Tak Disangka Nakes Sampai Gunakan Popok Biar Tak Perlu Ke Toilet!

Para pengunjuk rasa itu, berusaha untuk merebut bendungan penting La Boquilla di negara bagian Chihuahua, pada 11 September.

Dalam insiden itu petugas keamanan sampai meluncurkan tembakan, dan menewaskan seorang ibu berusia 35 tahun dengan tiga tembakan.

Para pengunjuk rasa, dan beberapa pejabat lain mengatakan, para petani marah karena Pemerintahan Presiden Manuel Lopez Abrador yang memberikan terlalu banyak air ke AS.

Para pengunjuk rasa itu, menyebut Meksiko terlalu banyak berutang pada Amerika, sehingga rela menyerahkan airnya.

Imbasnya adalah para petani menderita, mereka mengalami kekeringan dan gagal panen.

"Kita harus melindungi sumber air sampai akhir, air sangat penting bagi masa depan kita, Jangan berutang pada AS lagi," kata Alejandro Aguilar (57) seorang petani.

Baca Juga: Berani Lakukan Hal Ini pada Kim Jong-Un, 5 Pejabat Korea Utara di Eksekusi Mati, Sementara Seluruh Keluarga Mereka Dibawa ke Kamp

Bendungan La Boquilla, disita pengunjuk rasa pada 11 September, dan kini berada di bawah kendali mereka.

Meskipun desas-desus mengatakan, pemerintah Meksiko mungkin mengerahkan pasukan militer untuk merebutnya kembali.

Sementara itu, menurut Presiden Manuel Lopez Abrador, petani di wilayah Chihuahua tidak kekurangan air, mereka hanya termakan hasutan untuk melakukan pemberontakan.

Menurut sebuah pejanjian yang ditandatangani AS 76 tahun lalu, menetapkan Meksiko harus memompa cukup air yang digunakan AS sebelum Oktober setiap tahun.

"Kami harus mematuhi kesepakan, melunasi utang AS itu tidak akan menyebabkan Meksiko kekeringan, baik sekarang dan di masa depan," kata Manuel Lopez Abrador.

Tahun lalu Meksiko tidak membayar utang ke Amerika, jadi tahun ini negara harus memompa lebih banyak.

Baca Juga: Aksi Militer Tiongkok Bikin India Meradang, Lima Warga Sipil India Ditahan Tanpa Alasan di Perbatasan Tibet, Bisa Bebas Karena India Berani Lakukan Hal Ini

Sementara itu, petani di wilayah Chihuahua mengaku mengalami kekeringan parah sejak 10 tahun terakhir.

Menurut Presiden Manuel Lopez Abrador, jika Meksiko tidak memenuhi utang airnya, AS tidak akan puas dan akan melakukan tindakan.

"Kami tidak ingin mendapat lebih banyak sanksi dari AS, jika tidak AS akan menutup perbatasan," kata Manuel Lopez Abrador.

Sumber air dari Meksiko merupakan irigasi penting bagi wilayah Texas, AS.

Artikel Terkait